02. Posesif.

1K 173 7
                                    

⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️

"Karina.."

Mendengar namanya di panggil begitu akan keluar dari kelas membuat langkah Karina berhenti dan menoleh. Wajah cantik sekaligus dingin membuat teman-teman satu kelas tidak berani untuk berteman dengannya, jangankan menjadi teman, untuk sekedar berbicara pun rasanya sungguh sulit.

Karina punya aura dingin sekaligus mahal yang membuat orang-orang berpikir ribuan kali untuk mendekatinya. Di tambah dengan fakta, jika Karina adalah pacar dari mahasiswa Managemen yang famous, Jeno.

"Kamu habis ini ada acara atau kegiatan yang lain?"

"Nope" jawab nya cepat.

Bima menggaruk bagian belakang kepala yang tidak gatal. Hanya satu kata itu saja membuatnya mati kutu di depan Karina.

"Kenapa?" Tanya Karina dengan satu alis terangkat.

"Kamu udah lihat email yang di kirim mis Rery? Kita berdua satu kelompok. Jadi aku mau ngajakin kamu buat ngerjain tugas nya sekarang, lebih baik ngerjain tugasnya dari jauh-jauh hari di banding mendekati deadline" Tutur Bima panjang lebar.

"Tapi kalau kamu ada kegiatan lain, nggak apa-apa biar aku kerjain tugasnya sendirian aja" Lanjut Bima.

"Gue nggak mau dapat nilai buta. Mau kerjain tugas nya dimana?"

Bima tersenyum cerah. "Di Starbuck mau? Atau kamu mau ditempat lain?"

"Starbuck aja. Btw, ngomong lo gue, nggak usah pake aku kamu. Lo sama gue nggak sedekat itu" Tutur Karina kemudian berlalu keluar dari kelas membuat Bima beberapa saat menahan napas di tempat.

Sepanjang koridor beberapa mahasiswa fakultas ilmu budaya terlihat berbisik-bisik ketika melihat Karina dan Bima jalan beriringan menuju parkiran mobil. Tapi Karina seakan tidak peduli dengan tatapan yang orang-orang berikan.

Jarak kampus dari Starbuck tidak terlalu jauh. Karena Karina berangkat ke kampus tadi pagi bersama Jeno, jadi tidak ada pilihan lain untuk Karina menolak ajakan Bima berangkat menggunakan mobil nya.

"Ternyata lo nggak kaya yang di omongin sama orang-orang kampus ya" perkataan Bima membuat alis Karina menukik.

"Orang-orang itu ngomongin gue gimana?" Tanya Karina santai menyenderkan punggung ke kursi setelah memahami maksud dari ucapan Bima tadi.

Bima terlihat ragu untuk menjawab pertanyaan Karina. Takut jika hal itu menyakiti perasaan. Tiba-tiba Karina terkekeh, kekehan yang enak di dengar oleh telinga, ini kali pertama Bima melihat senyum di wajah dingin itu, ternyata sangat cantik. Bima mengakuinya.

TOXIC RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang