Kutunggu notifikasi voment dari kalian
.・゜゜・HAPPY READING .・゜゜・
Firda pov
Kini aku sudah sampai rumah. Tadi, tak lama setelah pria tampan bergigi taring pergi, hujan mulai mereda, disertai awan putih yang kembali menampakan diri. Jadi aku bisa langsung pulang.
Aku baru saja selesai mandi, tentunya menggunakan air hangat. Dan kini aku yang masih penasaran tentang nama pria itu mulai mengambil ponsel di atas meja rias.
Berkutat selama beberapa detik, kini benda pipih itu menampilkan aplikasi WhatsApp. Niatku sekarang ingin bertanya di grup mengenai pria tersebut, siapa tahu mereka kenal, bukan?
♡Cans Geng♡
P|
Mau nanya dong|
√√Maklum saja dengan nama grup yang tertera, itu ulah Ziah yang memang terkadang narsis.
Baik, sudah ku pastikan Pinsa dan Ziah masih sibuk dengan pasangan mereka masing-masing. Itu terbukti dari chat grup, dimana biasanya yang paling spam adalah oknum bernama Pinsa.
Selagi menunggu balasan, aku memilih untuk baca wattpad. Jemariku menekan ke bagian perpustakaan, yang mana menyimpan sekitar enam cerita.
Aku mulai membaca salah satu cerita yang paling kusuka, kebetulan baru update beberapa jam lalu.
"Eh?"
Aku langsung menoleh kala mendengar suara hujan yang cukup deras tiba-tiba mengguyur rumahku dan sekitar. Cepat-cepat aku melangkah dengan kepala menunduk. Tanganku meraba ke sekitar, mulai dari meja hingga kursi. Sampai memegang gorden, segera saja aku tarik benda itu agar menutupi suasana luar yang begitu menakutkan.
Selesai, aku kembali ke tempat semula. Tanganku meraih ponsel, lalu mulai menekan tombol matikan daya. Aku takut sekaligus langsung teringat kata orang-orang kalau saat hujan jangan pernah menyalakan atau menggunakan alat elektronik seperti ponsel dan lain-lain. Maka dari itu aku lakukan beberapa tindakan tadi, takut saja hal mengerikan terjadi.
Spontan aku menghela napas, baru saja ingin membaca cerita di wattpad, tapi hujan malah datang.
Akhir-akhir ini hujan memang sering terjadi. Di musim hujan begini membuatku kadang merasa takut, kalau saja pulang dalam keadaan langit yang menumpahkan airnya.
Bosan yang meraja lela, aku mulai memutuskan untuk membaca novel yang belum habis dibaca. Menghampiri rak buku, lalu tanganku mengambil satu novel yang sedikit lagi selesai.
Kududukkan diri di kursi belajar, lalu membaca novel itu. Tak sampai lima detik, kini duniaku berpindah, imajinasi hanyut ke dalam sana, seakan aku ada di dunia fiksi.
•♣︎•
Sepuluh menit berlalu, kini aku sudah selesai membaca novel.
Entah mengapa, tiba-tiba saja aku teringat si gigi taring, pria dengan pahatan wajahnya yang mendekati kata sempurna. Sesekali aku tersenyum tipis, membayangkan pria gigi taring yang sepertinya telah kusuka.
Entah apa rahasia yang dia miliki hingga aku terpukau sekarang. Atau bahkan aku sudah menyukai dia layaknya pasangan.
Pemikiran yang aneh.
Gigi taring.
Itu ciri khasnya, pria gigi taring.
Semoga saja aku mengetahui namanya dengan cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembuh dari Luka || Jay Enhypen x Ningning Aespa
Cerita Pendek[PUB Ulang] •♣︎• Hujan Kata orang hujan itu menyenangkan, bisa bermain berlarian di bawah gemericik itu. Meski kilat ataupun petir ada, kadang beberapa orang tetap biasa saja. Namun mengapa aku takut dengan hujan? Sungguh, aku tak menginginkan itu...