T.O 21

39.2K 1.5K 288
                                    

╔══════ ≪ °❈° ≫ ══════╗
A JaemRen fanfiction
╚══════ ≪ °❈° ≫ ══════╝

.

.

⚠️Mature content ⚠️
Boys love
Sex scene🔞

.

.


🚫100% Fiksi🚫

Killing Me

ᴺᵒʷ ᵖˡᵃʸᶦⁿᵍ; [ iKON-KILLING ME ]

༶•┈┈⛧┈♛ ♛┈⛧┈┈•༶

Di tengah temaram lampu kamar dan sedikit bantuan dari cahaya bulan, seorang pemuda berdiam diri menatap kosong pada lantai di depannya. Disela jari telunjuk dan tengahnya terselip sebatang rokok yang sudah habis setengah.

Kepulan asap mengelilinginya. Tidak kira sama ada asap boleh meracuni paru-parunya

Wajah tampannya terlihat berantakan, kantong mata yang membesar serta menghitam. Rambut hitam legam yang tidak di sisir dan jejak air mata menambah detail seberapa kacau keadaannya sekarang ini.

Bibir tipis dan keringnya sesekali terisak dan menggumamkan nama seseorang dengan lirih. Ia merutuki hidupnya yang benar-benar menyedihkan. Hidupnya kacau saat seseorang yang paling berharga baginya pergi meninggalkannya sendirian disini.

Berteman dengan kegelapan dan kehampaan. Tidak ada lagi hari-hari cerah penuh tawa dan kebahagiaan. Tidak ada lagi senyum secerah mentari yang menjadi penyemangatnya untuk menjalani hari. Semua hilang dan lenyap begitu saja. Dirinya seolah hancur berkeping-keping.

Rasa sesak di relung hati pun tidak kunjung mereda bahkan lewat sudah dua tahun perpisahan mereka.

Pikirnya, sebuah perpisahan tidak akan menjadi sesakit seperti yang dia rasakan. Ia tidak pernah membayangkan sakitnya ditinggal seseorang yang begitu ia cintai.

"Renjun..." Gumamnya lirih pada kesunyian dan gelapnya malam yang kini menjadi temannya. Satu nama yang tiap harinya ia rindukan. Satu nama yang membuatnya kacau seperti saat ini. Satu nama yang berhasil memporak-porandakan hati Na Jaemin.

Kepalanya kembali memutar kenangan yang pernah mereka buat dan tertinggal di tempat spesial dalam hatinya.

Saat dimana semuanya masih baik-baik saja, saat ia masih bisa menikmati senyum Renjun hanya untuknya sendiri.

༶•┈┈⛧┈♛ ♛┈⛧┈┈•༶

"Na Jaemin ayo bangun! Bangun! Bangun! Atau aku tidak akan memberimu morning kiss."

Erangan kesal terdengar setelah si manis mengancamnya demikian. Dengan tidak rela si pemilik senyum lebar kesukaan Renjun itu bangkit dan duduk, merenggangkan ototnya dan menguap. Matanya kembali terpejam dengan kerutan dahi yang begitu kentara. Kantuknya belum hilang dan berusaha mengumpulkan nyawanya yang sempat pergi ke alam mimpi.

Turn On 🔞 ||JaemRen[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang