T.O 22

40.2K 1.1K 199
                                    

╔══════ ≪ °❈° ≫ ══════╗
A JaemRen fanfiction
╚══════ ≪ °❈° ≫ ══════╝

.

.

⚠️Mature content ⚠️
Boys love
Sex scene🔞

‼️ Mengandung adegan pembunuhan, gore, kanibalisme, dan hal lain yang dapat menyebabkan rasa mual dan trauma (maybe). Tidak untuk ditiru dan tidak di peruntukan untuk anak dibawah 17 tahun, kalau kalian ngga nyaman sama adegan diatas, it's okay ngga apa ngga baca.‼️

⚠️tidak bermaksud menyinggung sekte manapun⚠️
Ib: film "Rumah Dara"

.

.

🚫100% Fiksi🚫

Crazy Couple

༶•┈┈⛧┈♛ ♛┈⛧┈┈•༶

Tak

Tak

Bunyi dari peraduan pisau dan talenan kayu menjadi pengusir sepi dipagi buta ini. Deru mesin air dan suara tetesan dari dalam kamar mandi seakan menjadi pelengkap musik pagi ini.

Lengannya dengan telaten memotong sayur dan daging, memperhatikan dengan teliti seberapa tebal dan tipis daging-daging segar yang baru ia dapatkan kemarin siang. Semua potongannya harus sempurna, tidak boleh ada yang terlalu tebal atau tipis. Jiwa perfeksionisnya selalu merasa tidak nyaman jika hal tersebut terjadi.

Sesekali matanya melirik kearah tangga, menunggu seseorang turun dan menyambut awal harinya dengan ciuman serta senyuman sehangat mentari. Maniknya juga tidak lepas melihat ke luar jendela, tepatnya pada halaman belakang yang langsung mengarah ke jalanan sepi tanpa ada kendaraan yang berlalu lalang serta dihiasi banyak pohon besar dipinggir jalannya--mengingat hunian tempatnya tinggal sudah memasuki kawasan hutan-- yang memberi kesan rindang.

Satu hal yang menarik perhatian, sebuah mobil antik terparkir di pinggir jalan tak jauh dari rumahnya tanpa ada satupun tanda-tanda adanya si pemilik mobil. Ia seperti mengenal mobil antik itu, tapi entah. Jaemin memilih tidak peduli.

Wajahnya datar tanpa ekspresi berarti. Melanjutkan kegiatannya, memasukkan potongan daging dan sayur pada rebusan air yang sudah mendidih. Sarapan dengan sup daging di cuaca yang sudah memasuki musim penghujan, Jaemin pikir itu tidak buruk.

Sebuah pelukan hangat ia rasa di detik berikutnya dengan sepasang lengan yang memeluk pinggangnya. Bahunya dikecup dari belakang, menghirup wangi lembut yang menguar dari sosok dibelakangnya lekas menerbitkan senyum kecil di wajahnya.

Tanpa menoleh pun ia tau tau siapa yang memeluknya.

"Sudah selesai mandi?" Memasukkan potongan terakhir wortel, ia membalik badannya. Hal yang pertama ia dapati adalah kecupan kilat di pipi dan juga bibirnya dari seorang pria yang lebih kecil darinya.

Surai hitam yang belum sepenuhnya kering menjadi tanda bahwa suami manisnya ini benar-benar baru selesai mandi. Lengannya membawa tubuh kecil itu masuk kedalam dekapannya. Masih menyisakan jarak mengingat ada nyawa lain yang sedang dibawa sang suami.

Turn On 🔞 ||JaemRen[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang