Chapter 3

917 149 5
                                        

Sesampainya di kampus, Snowy kebetulan berpapasan dengan River dan teman-temannya. Dia sudah bersiap ingin menyapa, tapi pria itu malah lewat begitu saja tanpa menoleh ke arahnya sedikit pun. Padahal dia yakin tadi River melihat kedatangannya.

"Hai Snowy," sapa Glen dengan senyum manisnya.

"Hai," balas Snowy tersenyum ramah.

"Cantik banget hari ini," puji Delon sambil mengedipkan mata.

Snowy tersipu.

River berhenti melangkah. "Kalian mau gue tinggal?" tanyanya galak.

Glen dan Delon langsung berlari ke arah River, sambil melambai pada Snowy.

Snowy mengesah. Kenapa River mengabaikannya? Padahal semalam mereka baik-baik saja. Wajahnya sangat datar, bagai tidak mengingat apapun yang telah terjadi di antara mereka.

Snowy pun kembali melangkah, harus mulai melupakan kejadian tadi malam karena ternyata jauh di luar ekspektasi. Dia pikir River akan sangat hangat padanya hari ini, jauh melebihi perhatiannya tadi malam. Nyatanya, pria itu bertingkah seakan tak pernah mengenalnya.

Di kelas, konsentrasi Snowy buyar karena tidak bisa melupakan apa yang terjadi. Berulangkali dia ditegur oleh Dosen karena terlihat melamun.

"Pssstt, Lo kenapa?" tanya Mila berbisik.

"Gue kenapa?" tanya balik Snowy.

"Dari tadi gue perhatiin Lo nggak konsen, nggak biasanya." Mila duduk bersebelahan dengan meja Snowy, dan mereka cukup dekat di kampus.

"Cuma lagi banyak pikiran aja."

"Mikirin apa sih?"

Snowy diam sejenak memperhatikan dosen yang tengah menjelaskan materi. Lalu menoleh pada Mila, "gue mau nanya sama Lo," bisiknya.

"Nanya apa?"

"Misalnya kemarin ada cowok yang bersikap manis banget sama Lo, seakan-akan dia suka sama Lo. Tapi hari ini tiba-tiba dia cuek, kayak nggak pernah terjadi apa-apa kemarin. Itu karena apa?"

Mila terlihat berpikir sejenak. "Ada dua kemungkinan sih kalau kayak gitu kasusnya," beritahunya.

"Apa?" Snowy memasang telinga.

"Pertama, bisa jadi dia ilfeel sama Lo. Istilahnya pertemuan pertama yang nggak berkesan. Biasanya akan langsung terlihat kemarin sih, misal dia tiba-tiba pergi atau jadi pendiam banget."

"Kayaknya masih biasa aja deh pas dia anterin gue pulang, nggak ada gelagat dia merasa ilfeel."

"Berarti yang kedua, dia cuma iseng sama Lo. Ngerjain Lo gitu biar baper. Setelah Lo baper, dia tinggal deh. Pernah denger istilah ghosting, kan?"

Snowy terdiam.

"By the way, emang cowoknya siapa?" Mila tersenyum jahil.

Snowy meringis. "Nggak ada kok, cuma nanya aja." Menggaruk kepalanya.

"Suka gitu deh kalau cerita nggak tuntas," keluh Mila.

Snowy tercengir.

***

Cuma iseng.

Snowy berpegang pada keyakinan itu, bawah River memang hanya ingin mengerjainya kemarin. Tapi kenapa? Dia tidak merasa pernah melakukan kesalahan apapun pada pria itu sampai harus dibalas sejahat ini.

"Apa semua cowok emang kayak gini, ya?" tanyanya pada diri sendiri.

Snowy sampai tersandung karena kebanyakan melamun saat jalan. Untung saja tidak ada yang begitu memperhatikan, sehingga wajahnya tidak perlu disimpan ke dalam tas. Dia memasuki kantin, mencari tempat duduk kosong.

Pacar Rasa MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang