18

885 120 5
                                    

Saat ini Lisa sedang membayar minuman yang tadi ia pesan di kasir cafe SM Entertainment sambil menunggu tunangannya.

Iya, sudah sekitar dua bulan lebih Lisa dan Sehun resmi bertunangan.

"Chogiyo noona." panggilan dari arah kanannya membuat Lisa menoleh.

"Ah nde?" balas Lisa bingung kepada pria yang ada di sampingnya.

"Ah nde?" balas Lisa bingung kepada pria yang ada di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepertinya ini milik noona terjatuh." kata pria itu sambil menyodorkan sebuah gantungan kunci.

"Eoh? Ah iya benar ini milik ku, kamsahamnida." balas Lisa dan segera mengambil gantungan kunci yang memang miliknya.

"Lisa!" kalau suara yang memanggilnya kali ini Lisa kenal.

"Ah oppa, sudah selesai?" kata Lisa kepada Sehun yang baru saja berdiri di sampingnya.

Memang semenjak mereka resmi bertunangan, Baekhyun menasehati adiknya itu untuk memanggil Sehun menggunakan panggilan yang seharusnya karena umur Sehun memang lebih tua dari adiknya itu.

"Eum sudah, apa yang terjadi?" balas Sehun sambil menatap Lisa dan juga pria tadi secara bergantian seolah bertanya apa yang dilakukan kedua orang itu.

"Ini tadi gantungan kunci ku tidak sengaja terjatuh dan dia yang menolong ku." jelas Lisa.

"Annyeonghaseyo sunbaenim." sapa pria itu kepada Sehun sambil membungkukkan badannya.

"Ah annyeong, kalau begitu kami permisi dulu Jaehyun-ah." kata Sehun sambil menarik tangan Lisa untuk pergi dari sana.

"Oppa ingat trainee yang waktu itu aku bilang tampan? Itu dia orangnya astaga, ternyata aslinya lebih tampan. Siapa tadi namanya— eoh oppa?" ucapan Lisa terpotong karena Sehun baru saja melepaskan pegangan tangannya dan berjalan mendahului Lisa.

Melihat punggung Sehun yang terus menjauhi dirinya, Lisa menarik sudut bibirnya ke atas.

Selama resmi bertunangan, Sehun memang semakin menunjukkan sikap cemburuannya itu. Entahlah Lisa juga tidak mengerti.

"Oppa aku kok di tinggalin sih?" kata Lisa setelah berhasil mensejajarkan langkahnya dengan pria itu serta menggandeng lengan Sehun.

"5 hari lagi kita akan menikah tapi kau masih sibuk dengan pria lain." cibir Sehun pelan yang masih dapat Lisa dengar.

Di dalam mobil, saat Sehun baru ingin menurunkan rem tangan, Lisa tiba-tiba membuka suaranya kembali.

"Oppa, bisa lihat aku sebentar?"

Sehun menunda gerakan tangannya dan menoleh ke arah Lisa dengan malas. Gadis itu langsung menangkup wajah Sehun menggunakan kedua tangannya.

"Deul-eo bwa, 5 hari lagi itu yang akan menikah dengan ku adalah oppa. Jadi walaupun aku sempat sibuk dengan pria lain, bukankah tetap oppa yang akan menikahiku?" ucap Lisa.

"Tetap saja aku tidak suka." balas Sehun dengan wajahnya yang tentu saja masih sangat datar dan melepaskan tangan gadis itu dari wajahnya.

"Okay arasseo, calon suami ku yang sangat tampan bahkan melebihi pria tadi. Tolong maafkan calon istrimu ini ya atas ke-khilafan dan lupa dirinya?" kata Lisa mengalah, ia tahu jika dirinya tidak mengalah maka masalah ini tidak akan pernah kelar.

"Shireo."

Oh kalian lihat kan, pria itu memang sepertinya ingin menguji kesabaran Lisa.

"Yaish Oh Sehun..." desis Lisa yang sayangnya Sehun dengar.

"Yaish? Kau baru saja mengumpat ku?" tanya Sehun sambil menyipitkan matanya.

"Bukan seperti— ah sudahlah, sekarang beritahu aku apa yang harus aku lakukan agar oppa mau memaafkan ku?" kata Lisa.

"Jangan ikut fansign Ikon besok tetapi temani aku pemotretan." balasan dari Sehun membuat Lisa membelalakkan matanya karena terkejut bukan main.

"Oppa tahu dari—"

"Kau memesan tiketnya menggunakan kartu kredit ku dan kalau kau ingat, setiap transaksi pembelian pasti ada bukti yang masuk ke sms nomor telpon milikku."

Oh kalau hal ini, sungguh Lisa tidak sadar. Dirinya tidak berpikir sampai ke sana karena sekarang sudah terbiasa membeli sesuatu menggunakan kartu kredit pemberian Sehun yang rasanya sudah seperti milik sendiri.

"Oppa, tapi aku mau bertemu dengan—"

"Hanbin, ya lagi-lagi selalu ada pria lain. Aku ini kau anggap apa sebenarnya." potong Sehun lagi sambil kali ini benar-benar menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan agensinya.

Sepanjang perjalanan Lisa diam termenung hingga akhirnya gadis itu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

Sehun di kursi pengemudi hanya mengamati pergerakan gadis itu.

"Ah Rosé, sepertinya besok aku tidak jadi ikut fansign."
~
"Iya serius, ternyata besok aku ada urusan yang lebih penting. Tiket milik ku kau berikan saja kepada Jennie."
~
"Iya lain kali mungkin bisa, gomawo Rosé-ah."

Setelah itu Lisa langsung memutuskan sambungan telponnya yang tadi terhubung dengan Rosé.

"Itu kan yang oppa mau? Sudah aku lakukan." kata Lisa kemudian kembali diam.

Sehun sadar bahwa sekarang Lisa malah berbalik merajuk kepadanya.

"Mau makan malam apa? Ini sudah mau masuk jam makan malam." tanya Sehun setelah beberapa lama.

"Terserah." balas gadis itu singkat.

-

Hijrah || OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang