21

865 114 9
                                    

"Jadi oppa dari kemarin itu mengerjai ku?" tanya Lisa kepada Sehun yang sedang duduk di sampingnya setelah mendengar penjelasan panjang dari Hanbin.

"Bukan mengerjai Sayang, it's called surprise." balas Sehun, "tapi gagal karena kau sibuk merajuk terus." lanjut lelaki itu.

"Ah tapi kan semua nya berawal dari kau yang cemburu dengan trainee tampan itu." sanggah Lisa karena menurutnya mereka mulai bertengkar semenjak saat itu sehingga perdebatan mereka dari kemarin terasa sangat natural.

"Cih bahkan kau masih mengingat trainee itu padahal sudah ada Hanbin dan aku disini." cibir Sehun.

Sedangkan seorang Kim Hanbin yang duduk di sofa yang berseberangan dengan pasangan itu sibuk menggeleng-gelengkan kepalanya dan terkekeh diam-diam.

"Lihatlah, oppa juga merajuk terus. Benar kan Hanbin oppa, ini namanya merajuk kan?" tanya Lisa meminta pendapat kepada Hanbin.

Sehun langsung menatapi Hanbin dengan tajam berharap lelaki itu mendukungnya.

"Maaf hyung, Lisa benar kalian ini sama-sama merajuk. Tapi tidak apa-apa, menurutku kalian pasangan yang serasi." balas Hanbin yang tidak sesuai harapan Sehun.

"Sudah, sana cari kertas atau apapun itu katanya kau ingin punya tanda tangan Hanbin." suruh Sehun kepada Lisa.

Gadis itu buru-buru bangun dari duduk nya, "Ah iya, tunggu sebentar aku cari dulu."

"Oppa kita ternyata tidak memiliki kertas, bagaimana ini?" teriak Lisa dari dalam kamar.

"Ya pakai yang kira-kira bisa di coret seperti majalah atau—"

"Pakai ini saja boleh kan?" potong Lisa sambil keluar dari dalam kamar sambil membawa sebuah kaos putih di tangan nya.

Sehun menyipitkan matanya sedikit untuk memperhatikan barang yang Lisa pegang. Setelah gadis itu kembali duduk di sampingnya, akhirnya benda tersebut dapat terlihat dengan jelas.

"Yak! Itu kan kaos ku." omel Sehun.

"Boleh ya oppa, abis nya ini sepertinya bisa di tanda tangani."

"Ya tapi kan itu—" Sehun mendengus sebentar lalu melanjutkan kalimatnya, "ya sudah boleh, pakai saja." putusnya setelah tidak kuat melihat tatapan penuh harap dari mata Lisa.

"Ah gomawo oppa, aku sayang oppa." kata gadis itu bersemangat sambil memeluk Sehun sebentar dan langsung mengulurkan kaos putih tadi kepada Hanbin dan sebuah spidol permanent.

Sebelum Hanbin membuat tanda tangan, lelaki itu sempat menatap Sehun ragu-ragu pasalnya kaos putih yang diberikan oleh Lisa ini adalah cotton t-shirt keluaran Prada seharga $700.

Yang ditatap hanya mengangguk pasrah, pikirnya masalah baju kan bisa dibeli lagi tapi kebahagian tunangannya tidak.

Ketika Hanbin menggerakkan spidolnya di atas permukaan kaos tersebut Sehun sedikit meringis dalam hati.

"Yeay terima kasih banyak Hanbin oppa. Akhirnya aku punya tanda tangan oppa."seru Lisa bersemangat.

"Eum berterima kasih lah kepada Sehun hyung yang mengundangku kesini." sahut Hanbin sambil tersenyum.

Lisa menoleh ke samping untuk menatap Sehun.

"Tidak ingin sekalian tanda tangan ku?" tanya Sehun.

"Loh untuk apa, aku tidak ingin." balas Lisa.

"Kenapa tidak ingin? Kan aku juga keren?" sahut Sehun lagi.

Melihat kelakuan Sehun membuat Hanbin teringat akan maknae Ikon yaitu Chanwoo. Dia sedang berpikir apakah nanti Chanwoo akan seperti ini juga saat sudah memiliki tunangan.

"Ish oppa kan akan menjadi suami ku, kalau orangnya saja sudah bisa ku miliki untuk apa tanda tangan nya." kata Lisa.

Tiba-tiba telinga Sehun terasa panas, dirinya tersipu mendengar ucapan Lisa. Bukankah barusan gadis itu baru saja merayu nya.

"Telinga oppa memerah, pasti tersipu ya" ujar Lisa.

"Sst diam kau, jangan memancing."

"Sekali lagi makasih ya oppa, aku jadi tambah sayang." kata Lisa sambil mulai memeluk Sehun dari samping.

Jantung Sehun daritadi sudah tak terkondisikan detaknya, ini sungguh kejadian langka. Apakah ia harus mendatangkan Hanbin setiap hari agar Lisa begini terus.

"Ekhem, kalau begitu aku pulang ya hyung? Sudah selesai kan, kalian juga telah berbaikan." sahut Hanbin yang seperti nya tidak pasangan itu anggap keberadaan nya karena hanya asik berdua.

"Ah kau ada jadwal lagi ya? Kalau begitu silahkan pulang. Terima kasih karena telah membantuku Hanbin-ah."

"Ne hyung, kalau begitu aku permisi ya." pamit Hanbin.

Sebelum Hanbin pulang, mereka sempat berfoto-foto atau lebih tepatnya Lisa meminta berfoto dengan Hanbin untuk kenang-kenangan katanya.

"Oppa hari ini aku mau peluk oppa yang lama sebagai tanda terima kasih dan permohonan maafku." ujar Lisa di pelukan Sehun.

"Eum, kau memang harus membalas hasil kerja keras ku mempertemukan diri mu dengan Hanbin."

"Oppa ternyata baik sekali ya, padahal kan oppa sering cemburu dengan nya tapi tetap saja memperbolehkan ku bertemu dengan dia."

"Sudah tidak terlalu cemburu kok, tadi ada Hanbin saja kau masih menganggap dan menghargaiku ada di sini dan bukan hanya mempedulikan dia. Bahkan kamu tidak malu memeluk ku di hadapan nya." balas Sehun

"Ya kan aku bisa membedakan mana yang tunangan mana yang sebatas idola." kata Lisa.

"Lihat oppa sebentar coba." ucapan Sehun membuat Lisa sedikit mendongak ke atas untuk melihat lelaki itu.

Sehun langsung mengecup pelan bibir Lisa sekilas.

"Aku jadi mau cepat-cepat menikahi mu."

"Oppa tapi ngomong-ngomong restoran yang oppa booking itu nasib nya bagaimana kalau rencana nya gagal?" tanya Lisa.

"Kau ingin dinner disana? Kita masih bisa datang kan belum hangus."

"Eum tapi kalau ajak Baekhyun oppa boleh tidak? Aku kangen sama Baekhyun oppa deh." pinta Lisa ragu-ragu.

"Boleh dong Sayang, ya sudah ayo siap-siap. Oppa kabari Baekhyun hyung dulu agar kita dinner bersama."

-

Hijrah || OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang