Part 9

774 92 15
                                    

Ketakutan Gulf terhenti ketika terdengar teriakan Mew memanggil namanya dan menarik paksa Gulf untuk segera keluar dari dari tempatnya bekerja sekarang.

"GULF KANAWUT !!"

Teriak Mew marah yang wajar saja ketika melihat orang yang Ia sayangi  dikerubuti orang lain dengan tatapan lapar. Lekas saja ia berjalan masuk menuju  kerumunan tersebut yang disambut tatapan terpesona para pengunjung cafe itu yg terkagum akan ketampanan Mew.

"PHi Mew !" 

Pekik Gulf yang berlari menyambut kedatangan Mew. Yang dibalas Mew dengan segera mencengkram lengannya. Gulf yang dicengkeram merasakan sakit di lengannya.

"Auww Phi sakitt!"

Ucap Gulf sepertinya tidak didengarkan Mew yang berlalu sambil menarik lengan baju Gulf kasar.

Mew benar-benar  tidak suka jika apa yang menurutnya miliknya ini diganggu dan Dia benar-benar tidak ingin berbagi Gulf dengan orang lain walau seujung jari pun. Sebenarnya jika bisa, sudah sedari dulu Gulf ia miliki namun sayang usia mereka masih sangat kecil waktu itu dan Mew juga menyadari bahwa Gulf tidak memiliki perasaan apa-apa padanya jadi mustahil jika dilakukan.Tapi tidak untuk sekarang…..

"Ikut Aku keluar sekarang!" Bentak Mew pada Gulf yang membuat Gulf terdiam ketakutan dan hanya bisa menuruti Mew. Dia tidak pernah melihat Phi Mew nya semarah ini.

"Hikzz hikzz Phi Mew, sakit. Tangan Gulf sakit. Lepasin gak? Hikzz..." 

Tangis Gulf pecah saat mereka sudah berada diluar coffee.

"Phi Mew jahat. Tangan Gupi sakit. Hikzz...hikzz" 

Mew yang sudah mulai tersadar dari marahnya yang meledak itu pun melepaskan genggaman tangannya dan langsung memeluk Gulf dalam.

"Cup cup cup .... Gulf sayang maafin Phi na ? Phi benar-benar terbawa emosi tadi. Cup cup sayang, berhenti nangisnya na.." bujuk Mew yang masih membawa Gupi dalam dekapannya.

"Ta..tapi hikzz, tapi tangan Gupi sakit terus tadi Phi Mew serem. Gupi takut hikzz."

"Maafin Phi ya Gupi Sayang hmm, soalnya phi gak nyangka Gupi sebegitu menggoda orang-orang disana. Dan Phi gak suka itu."

"Sekali lagi maafin Phi na, Phi khawatir Nong diganggu pengujung cafe. Abisnya Gupi Phi manis sekali betul-betul memikat hati banyak orang. Dan lagiankan sebelumnya sudah Phi bilang kalau Gupi belum perlu bekerja naaa." Ucap Mew lembut yang sambil mengelus pipi gulf yang masih basah dengan air mata.

"I..Iya sih Phi Gulf tau. Tapi..tapi kan Gulf niatnya tadi buat belajar.... eh malah begini jadinya hikzz.." ucap Gulf yang masih sedikit syok atas kejadian tadi walau sekarang sudah mendingan.

"Iya iya Phi ngerti baru kali ini kan Gupi belajar mandiri. Yasudah berhenti nangisnya na... dan sekarang ikut Phi. Phi mau ajak Gulf ke suatu tempat."

"Ke Suatu tempat ?' Kemana Phi ?" Jawab Gulf penasaran.

"Hmmm rahasia, pokoknya Kana ikut phi aja na."  Kata Mew dengan smirknya.

"Ishh apaan sih Phi Mew pake rahasia-rahasiaan gitu. Kana sebel deh ishh."  Ngambek Gulf sambil mempoutkan bibirnya.

"Utututuu kok manyun-manyun gitu Nong, nanti klo phi jadi gemas gimana? Nong mau tanggung jawab ?" Goda Mew sambil tersenyum melihat kelakuan nongnya ini.

"Apaan sih Phi Mew, emang phi bisa gemas sama Kana nong Phi sendiri. Gemes tuh sama pacar phi sana ishh." Bete Gulf yang misuh-misuh sendiri.

"Lah Phi emang gemas. Siapa suruh Phi punya nong yang cantik dan manis hehehehe." Ya menang pelan-pelan faktanya beranjak dewasa Gulf malah semakin cantik.

Love & Hate My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang