Clair de Lune (JAEHYUK - RYUJIN - ASAHI)

Pulang

Jaehyuk menghampiri ku, "Ngapain disini?"

Aku menengadahkan kepala dan menatap Jaehyuk, "Aku nggak tau mau kemana." Mataku mulai memanas, dadaku sesak sekali sampai rasanya sulit untuk bernapas.

Saat ini aku sedang berada di bawah rumah panggung tua yang letaknya berada di sudut komplek. Walau sudah berumur dan tidak berpenghuni, rumah panggung itu masih berdiri kokoh serta terawat. Membuatnya tampak seperti rumah yang berpenghuni.

"Je, aku–kehilangan tempat buat pulang. Maaf." Tangis ku pun pecah.

Iya, aku memang bukan perempuan yang kuat dan tangguh. Aku hanyalah perempuan biasa yang sebetulnya mudah sekali menangis, tapi aku bisa mengontrol emosi ku dan menahan tangisku dengan sangat baik didepan semua orang. Kecuali, didepan seorang Yoon Jaehyuk.

Aku tidak tahu kenapa, tapi rasanya sejak kecil, setiap kali aku ingin sendiri dan menangis sepuasnya di bawah rumah panggung atau dimana saja, pasti selalu saja ada Jaehyuk disana. Mungkin karena itu, aku jadi tidak tau malu dan mudah sekali menangis didepannya.

Jaehyuk menarik lenganku, membuat ku berdiri dari posisi jongkok. Jaehyuk memeluk ku seraya mengusap-usap punggungku sebagai tanda menguatkan, suatu hal yang selalu dia lakukan kepadaku ketika aku sudah mulai menangis. Tapi setiap kali Jaehyuk melakukannya, itu malah membuat tangis ku semakin kencang.

Saat tangisku sudah mulai mereda, bagai sebuah mantra magis yang akan membuatku benar-benar berhenti menangis, Jaehyuk akan berkata, "Ayo pulang,"

"Bukan ke rumah lo, tapi ke rumah gue. Rumah lo sama gue. Rumah kita. Mama pasti udah nungguin." sambil masih mengusap-usap punggungku.

Jaehyuk selalu seperti itu. Perkataannya dan perilakunya, manis sekali. Membuatku merasa hangat, aman dan nyaman saat bersamanya.

to be continued

Yoi, apdet lagi.
Gue tuh kenapa kalo apdet di jam yang nggak waras gitu yhaa...
Maapin.

Gue nggak tau mau ngomongin apa lagi, tapi semoga hari-hari lo menyenangkan. Stay healthy and be happy!

See you in the next chapter. Ciaooo!