Jun hoe, jungkook dan yun hyeong sampai didepan rumah jun hoe, suasana yang ramai, dan begitu banyak polisi membuat mereka bertiga bingung dengan apa yang terjadi, mereka mendekat dan bertanya apa yang terjadi, salah satu polisi itu mengatakan bahwa semua keluarga yang berada dalam kediaman itu telah dibunuh, dan itu membuat jun hoe mematung tak tau harus melakukan apa. Yun hyeong mendekat dan mengatakan bahwa itu adalah keluarga mereka, lalu mereka bertiga dipersilahkan untuk memasuki kediaman. Jun hoe mendekat, jun hoe tak kuasa menahan amarahnya, tangannya mengepal, tak ada air mata yang keluar, didedapan matanya tergeletak mayat orang tua beserta adiknya, ia melangkah mendekat dan mengatakan.
"Aku akan membalas semuanya, ayah, bunda, aku tak akan menyia-nyiakan kematian kalian, mereka harus membayarnya" yun hyeong yang mendengar itu mendekat kearah jun hoe dan mengatakan. "Ikutlah bersamaku, kita balas kematian orang tua mu dan adik mu, jangan pernah menunjukkan kelemahan mu didepan mereka"
Merekapun mengurus pemakaman keluarga jun hoe. Bagi yun hyeong, jun hoe adalah sahabat dan keluarga untuknya, jika mereka membantai keluarga jun hoe sama saja dengan mencari perang dengan yun hyeong.
Keluarga adalah harta paling berharga tapi beda dengan yun hyeong, dia amat sangat menginginkan kehancuran sang ayah dan adik keduanya, dendam sudah menghantui nya sejak ibunya dibunuh, dan dendam itu semakin dalam saat keluarga juh hoe menjadi korbat atas kebengisan sang ayah. Tak ada lagi kata segan atau apalah itu, permainan yang sesungguhnya akan dimulai dia akan menghancurkan perusahaan sang ayah dan menghancurkan perkumpulan sang ayah, tak ada yang akan menghalangi jun hoe untuk ikut dalam aksi balas dendam ini.
"Ajak aku bersama kalian, aku juga ingin menghancurka tua bangka itu hyeong, yang ia bunuh juga ibuku" jungkook sangat ingin ikut serta dalam dalam aksi balas dendam ini
"Jika kau ingin balas dendam atas kematian ibu, maka kau harus menjadi kuat, karna mulai sekarang yang kita hadapi adalah iblis! Kau faham?" Jungkook mengangguk tanda ia memahami apa yang dikatakan sang hyeong.
**
"Hahahaha bagus! Ini baru peringatan dari ku untuk mu anakku, kita lihat bagaimana permainan ini akan terus berlanjut" lee dong wook senang karna rencananya berjalan sesuai yang dia inginkan. Dering telfon membuat lee dong wook marah. "Siapa yang berani menggangguku?" Dia terlihat sangat kesal."Hai ayah, kau masih mengenal ku?" Ujar suara disebrang sana.
"Tentu saja aku mengenal mu, bagaimana permainan ku? Kau menikmatinya bukan? hahahaha"
"Aku tak perlu terkejut dengan semua ulah mu itu, kau ingin lihat apa yang bisa aku lakukan padamu, apakah kau bisa mengecek perusahan mu sekarang?"
Lee dong wook keluar dari ruangannya dan melihat semua anak buahnya mati terkapar, darah berserak dimana-dimana. Lee dong wook tersenyum menahan marah.
"Dengar tua bangka, itu baru awal dari segala permainan ku, kau akan menerima semuanya, aku tak akan segan- segan kepada mu dan putra bodoh mu itu" yun hyeong menutup sambungan telfonnya begitu saja.
Lee dong wook marah dan menghancurkan semua barang yang ada diruangannya. Tak lama kemudian pintu ruangannya terbuka, eun woo datang dengan wajah panik serta bertanya-tanya apa yang terjadi. Lee dong wook mendekat kearah eun woo dan mulai menampar eun woo berulang kali.
" Dari mana saja kau anak sialan, kau tak lihat apa yang dia perbuat diperusahaan ku, tak bisakah kau sedikit berguna bagiku?" Lee dong wook tak berhenti melayangkan tamparan di pipi mulus eun woo yang kini sudah memerah, dan bahkan mengeluarkan darah dari sudut bibirnya.
"Maafkan aku ayah, hal ini tak akan terulang lagi" eun woo tidak menghindar dari amukan sang ayah. Mendengar jawaban eun woo membuat lee dong wook semakin murka.
**
Yun hyeong, jungkook dan jun hoe berada ditempat perkumpulan mereka. Tak ada satupun yang berbicara. Tiba-tiba salah satu anak buah yun hyeong menghampiri mereka
"Bos semuanya telah disiapkan" yun hyeong berdiri dari duduknya dan menyuruh anak buahnya untuk pergi.
"Kalian berdua ikut aku" jun hoe dan jungkook bertanya-tanya mereka akan dibawa kemana. Tapi mereka tetap mengikuti yun hyeong. Mereka sampai di ruangan yang sangat luas. Disana sudah ada berbagai alat untuk latihan bela diri bahkan latihan menembak.
"Mulai hari ini kalian akan belajar ini semua dan aku sendiri yang akan menjadi lawan kalian, sampai kalian bisa mengimbangiku maka jangan harap kalian bisa berhenti"
Jungkook dan jun hoe tau, ini adalah cara untuk ikut dalam perkumpulan ini. Meraka harus menjadi kuat. Mereka sudah bertekat untuk membalaskan dendam. Tapi kali ini jun hoe tetap menjalankan perusahaan peninggalan sang ayah.
Yun hyeong naik keatas ring dan bersiap-siap. Jungkook dan jun hoe hanya saling pandang karna mereka tak yakin bisa mengimbangi kemampuan yun hyeong.
"Kalian ingin naik atau aku yang akan menarik kalian satu persatu" jungkook yang melihat tatapan sang hyeong pun langsung naik keatas ring dan bersiap-siap.
Yun hyeong mengisyaratkan jungkook untuk menyerangnya. Jungkook memulai menyerang yun hyeong, tapi tak ada satupun pukulan yang mengenai yun hyeong, ia selalu dapat menghindar dari semua pukulan jungkook. Jungkook bukan laki-laki yang sama sekali tak memiliki keahlian bela diri, tapi tetap saja kemampuannya masih sangat jauh dibandingkan yun hyoeng. Jungkook tak menyerah sampai disitu ia tetap mencoba sampai akhirnya yun hyeong mulai menyerangnya. Ini hanya latihan tapi tenaga yang dikeluarkan oleh yunhyeong tidak main-main.
Yun hyeong mulai menangkis pukulan jungkook dan menendang kakinya hingga membuat jungkook berlutut dan mengunci gerakan jungkook hingga membuat jungkook meringis kesakitan. Jun hoe yang melihat itu sedikit merasa takut bagaimana dengan dia yang keahlian bela dirinya jauh dibawah mereka berdua.
"Jangan pernah lengah terhadap lawanmu, kelemahan mu adalah rasa takut mu, kau tak berani mengeluarkan semua kempuan mu, kau fikir kau akan mudah mengalahkan ku jika kau bermain-main seperti itu" yun hyeong menyentil kepala jungkook.
"Maafkan aku hyeong, aku akan berlatih dengan sungguh-sungguh" jungkook mulai serius dengan latihannya.
Yun hyeong beralih menatap jun hoe, pertanda kini sudah giliran jun hoe untuk melawan yun hyeong. Mereka memulai latihan. Kini nafas jun hoe sudah tepengga-penggal. Yun hyeong yang melihat itu memulai aksinya pada jun hoe. Yun hyeong memelintir tangan jun hoe serta menguncinya dari belakang, itu membuat jun hoe tak bisa bergerak.
"Kau tau, jika kau tak percaya akan kamampuan dirimu sendiri maka jangan harap kau bisa membalaskan kematian orang tua mu, aku tak ingin bekerjasama dengan orang-orang lemah sepertimu, berlatihlah untuk lebih kuat agar kau bisa membalaskan dendam mereka"
Yun hyeong melepas kunciannya pada jun hoe. Yun hyeong tau kini jun hoe diselimuti oleh kemarahan. Yun hyeong hanya mengatakan kebenaran, ia tak ingin jun hoe dan jungkook terus menerus tak mempercai kemampuan dirinya sendiri. Yun hyeong meninggalkan jun hoe dan jungkook dan berlalu begitu saja tanpa mengucapkan apapun. Jun hoe merasa apa yang dibilang yun hyeong adalah kebenaran, ia takut akan kemampuan dirinya sendiri, ia tak percaya bahwa dirinya mempunyai kemampuan, ia takut tak bisa membalaskan kematian kedua orangnya.
"Aku akan membuktikan padamu bahwa aku bisa lebih baik, aku akan membuktikan padamu aku bisa manjadi kuat seperti yang kau katakan, aku tak akan takut, dan aku akan membuktikan padamu kalau aku pantas bergabung untuk membalaskan kematian orang tuaku" jun hoe bertiak agar yun hyeong mendengar semua yang ia katakan. Dan alhasil yun hyeong mendengarnya, dan mengangkat tangannya, pertanda ia menunggu agar semua yang jun hoe katakan dapat ia lihat secapatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/273439604-288-k89350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Apology
RandomTak ada yang bisa dipercaya didunia ini, aku membenci laki-laki yang darahnya mengalir dalam tubuhku, pembunuh itu tak patut untuk hidup, duniaku hancur, dan hanya ada dendam dalam hatiku, aku tak takut akan kematian, dan aku sudah siap untuk mati k...