Eun woo menerima panggilan telfon, dilihatnya nama yang tertera dilayar telfonnya. Eun woo tersenyum pertanda ia telah berhasil memancing mangsa untuk masuk kedalam perangkapnya.
"Bagus satu mangsa sudah berhasil ku dapatkan. Ayah pasti bangga" eun woo segera pergi menuju kediaman sang ayah. Ia akan mengabari ini pada ayahnya.
Sesampainya dikediaman sang ayah, eun woo langsung masuk begitu saja, ia tau dimana sang ayah berada. Saat itu banyak penjaga didepan pintu, eun woo yang melihat itu menyuruh penjaga untuk memberikan ia jalan, penjaga itupun membukakan pintu untuk eun woo.
Eun woo terkejut dengan apa yang tengah terjadi. Ada 5 orang yang tengah berlutut dengan tangan terikat kebelakang dan mata yang tertutup. Eun woo berjalan kearah sang ayah tanpa berkata apa pun.
"Kau datang diwaktu yang tepat, ini yang namanya bersenang-senang" lee dong wook berjalan kesalah satu mejanya dan mengambil sebuah pistol dari laci meja. Eun woo semakin bingung apa yang tengah terjadi. Lee dong wook menarik pelatuknya dan menembak tepat dikepala sang korban, darah menyembur kemana-mana. Lee dong wook tertawa melihat hasilnya.
"Kau lihat, bukankan ini permainan yang bagus" lee dong wook kembali duduk. Ia melihat kearah eun woo.
"Apa yang ingin kau sampaikan? Kau sudah berhasil menariknya masuk?"tanya lee dong wook pada eun woo."Sudah ayah, dia telah menyetujui untuk bergabung, aku akan segara datang ketempatnya setalah ini" lee dong wook mengangguk tanda mengerti. Tiba-tiba lee dong wook memberikan pistol yang sebelumnya ia pakai pada eun woo.
"Cobalah untuk bersenang-senang, kau akan menikmatinya" eun woo mengambil pistol itu dan mulai mengarahkan pada target, ditariknya pelatuknya dan seketika orang itu tumbang, dengan darah yang berhamburan. Eun woo tersenyum dan mengembalikan pistol itu kembali pada sang ayah. Lee dong wook tersenyum puas dan mengambil kembali pistol itu.
"Kerja bagus, pergilah dan jangan lupa untuk bersenang-senang" eun woo mengangguk dan pergi dari hadapan sang ayah.
**
"maaf tuan, dia sudah datang" kaki tangan denis masuk memberitahukan kepada denis bahwa seseorang yang telah ditunggu sedari tadi oleh denis telah tiba.
"Suruh dia masuk" kaki tangan denis segara berlalu keluar dan menyuruh orang itu untuk masuk. Orang itu berjalan kearah denis dan duduk begitu saja. Denis tak menghiraukan itu.
"Apa rencanamu selanjutnya? Aku sudah benar-benar muak melihatnya" orang itu tersenyum mendengar bahwa banyak yang ingin menghancurkan yun hyeong
"Kau terlalu terburu-buru, kita masih memiliki banyak waktu untuk memulai permainan" eun woo berkata dengan santai. Ia mengeluarkan rokok dalam sakunya. Dibakarnya rokok itu, dan mulai menikmatinya.
Denis masih sedikit ragu akan kemampuan eun woo, dia sangat tau siapa dan bagaimana perkumpulan mereka berjalan, di akuinya salah satu perkumpulan yang besar adalah yang dipimpin oleh lee dong wook, tapi ia jarang melihat eun woo sekedar berkumpul, diperkumpulan mereka. Tak ada jalan lain selain bekerja sama dengan mereka, karna itu pasti juga sangat menguntungkan untuk denis.
**
Kini mereka sudah berada disalah satu bar terbesar dikota itu, eun woo menikmati minumannya, ada dua orang perempuan cantik yang menemani mereka minum. Para perempuan itu memakai pakaian yang sangat terbuka, mereka sengaja menempel pada eun woo dan denis. Tak puas dengan itu dua wanita itu terus saja menggoda eun woo dan denis. Hingga akhirnya berakhir dengan cumbuan panas.
Tak lama setelah itu datang seorang gadis yang tak kalah cantik. Gadis itu datang dengan kemarahan yang luar biasa. Ia berjalan ke arah dua pemuda itu dan menarik paksa salah satu perempuan disana. Dia adalah tunangan denis. Denis yang melihat itu terkejut dan langsung berdiri dari duduknya.
"Bagus!! Dasar bajingan, berani lo main dibelakang gue, haaa" perempuan itu sangat amat marah, diambilnya gelas yang ada dihadapannya dan dilemparnya kearah denis. Gelas itu mengenai kepala denis, dan membuat kepalanya berdarah. Denis tetap dia dan mencoba memegang gadis itu. Gadis itu menolak dan pergi begitu saja. Denis pergi menyusul gadis itu tanpa mengucapkan apapun pada eun woo.
Eun woo yang melihat itu, amat sangat tertarik. Ia tak pernah mengetahui bahwa denis memiliki tunangan, dan itu akan menjadi mainan baru untuknya.
**
Suara jeritan kesakitan terdengar sangat menyayat hati. Lee dong wook tengah bermain-main, ia tertawa setiap kali mendengar suara kesakitan itu, belum puas dengan aksinya lee dong wook kembali menusukkan pisau yang ia genggam tepat pada kaki sang korban permainannya. Saat laki-laki itu hampir pingsan, lee dong wook menyiram mukanya agar laki-laki itu kembali sadar."Kau tak boleh mati sebelum aku puas, dan kau juga tak boleh mati karna kau akan ku kirimkan pada putra pembangkang ku itu, ia harus melihat hasil karya ku yang sangat bagus" lee dong wook tertawa. Dan itu membuat semua yang ada diruangan itu merasa amat sangat takut.
"Hahahahaha aku sudah puas bermain-main, kirimkan dia kembali ketempatnya, biarkan dia hidup agar dia bisa memberitau pada putra pembangkang ku itu" lee dong wook tertawa ketika melihat hasil permainannya, ia sangat puas.
Salah satu anak buahnya membawa satu orang yang dibiarkan oleh lee dong wook untuk hidup. Keadaannya sangat mengenaskan, darah yang sudah menutupi sekujur tubuhnya, tusukan diperut, kaki dan tangan, serta lebam disetiap inci wajahnya. Laki-laki itu masih sadarkan diri.
**
Pintu markas yun hyeong tiba-tiba saja terbuka, terlihat seorang pria yang mengenaskan berjalan kearah mereka. Jungkook yang melihat itu berlari kearah pria itu begitu pula dengan jun hoe. Pria itu tumbang tepat dihadapan yun hyeong. Jungkook langsung memegangi pria itu.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau bisa mengalami ini? Siapa yang melakukannya?" Jungkook menanyakan banyak pertanya. Melihat tak ada reaksi apapun yang diberikan yun hyeong, lalu jun hoe mengambil alih.
"Bicaralah" laki-laki itu mengeluarkan suara yang amat sangat pelan, ia sudah tak mempunyai tenaga untuk berbicara, ia sudah amat sangat banyak mengeluarkan darah.
"Antarkan dia kerumah sakit secepatnya, jika kalian masih ingin mengetahui apa yang terjadi padanya" yun hyeong berbicara dan memerintahkan anak buahnya mengantar laki-laki itu kerumah sakit. Yun hyeong tersenyum ketika meninggalkan mereka semua begitu saja, tangannya mengepal. Tak ada yang tau apa arti dibalik senyumannya itu.
Jun hoe dan jungkook beserta beberapa anak buah mereka membawa laki-laki itu segera kerumah sakit. Ntah apa yang akan terjadi pada laki-laki itu mereka semua berharap nyawa laki-laki itu dapat diselamatkan.
**

Denis

KAMU SEDANG MEMBACA
Apology
De TodoTak ada yang bisa dipercaya didunia ini, aku membenci laki-laki yang darahnya mengalir dalam tubuhku, pembunuh itu tak patut untuk hidup, duniaku hancur, dan hanya ada dendam dalam hatiku, aku tak takut akan kematian, dan aku sudah siap untuk mati k...