Pagi!

8 3 0
                                    

.
.
.
.
.


.
.
.
.
.


.
.
.
.
.
















Pagi-pagi sekali tiba-tiba kak Seungwoo membangunkan mu dan menyuruhmu mandi. Kak Seungwoo sudah memasakanmu sarapan simple.

Kamu yang masih terbawa efek kasur pun merasa bingung, sambil naik ke atas motor kak Seungwoo kamu masih memproses keadaan.

"Pegangan ya dek". Kak Seungwoo menarik tanganmu agar memeluk pinggangnya, kamu yang masih diambang kesadaran pun hanya melakukan yang disuruh kak Seungwoo

Saat sampai sekolah, kamu turun dengan tepukan di lengan mu yang masih memeluk pinggang Seungwoo.

"Dek udah sampe sekolah".

"Kak, kok kita pagi banget sih?". Tanya mu sambil turun

"Iya, kakak ada kelas pagi soalnya".

"Yaudah, dadah kak Seungwoo". Kamu berjalan pelan memasuki sekolahmu dengan mata setengah tertutup, sampai kamu  menabrak seseorang berperawakan tinggi, kamu mendongak melihatnya, melihat wajahnya yang dihiasi satu mole menggemaskan di dekat bibirnya

"Kalau ke sekolah bangun dulu, jangan masih setengah mengantuk lalu berangkat". Ucapnya

"Maaf kak". Kamu menunduk, mencubit-cubit kecil pipi mu agar segera bangun

"Masuk sana". Suruhnya dan kamu angguki dengan pelan

Sampai di aula, kamu duduk di tempat biasa kelompok mu kumpul. Kamu membuka ponsel mu yang semalam kamu tinggalkan begitu saja.

"Haruto?". Gumam mu saat melihat panggilan tidak terjawab darinya, kamu membuka roomchat Haruto dan menatapnya kaget.

"Astaga! Dia jemput?!". Pekik mu, beruntung suasan aula sedang sepi, kamu kembali keluar aula dan menunggu haruto di lobby

Kamu mencoba menelfon Haruto agar tidak usah menjemputnya, seperti nya sudah terlambat.

Bahkan kamu lupa jaket Haruto yang sudah kamu cuci kemarin malam. Kamu merengut sebal, kemarin kamu terlambat dan sekarang malah kepagian.

Suara motor masuk ke area sekolah membuat mu menoleh dan memfokuskan atensi mu pada pintu gerbang sekolah.

"Haruto". Lirih mu

Haruto memarkirkan motornya di tempat parkiran khusus motor, melepas semua atribut keselamatannya dan juga jaketnya.

"Haruto!". Kamu berlari menyusul Haruto yang sedang melepas sarung tanganny itu

"Haruto, maaf semalem gua langsung tidur, gak liat hp, maaf juga jaketnya ketinggalan". Kamu menunduk menatap sepatu mu dan sepatu Haruto bergantian

"Gak papa, bukan salah lo, ayo ke aula". Ajak Haruto dengan menenteng jaketnya

Kamu berjalan dibelakang Haruto dengan kepala tertunduk, sampai Haruto berhenti di depan lobby kamu menabrak punggungnya.

"Aduh!".

"Jalan itu liat kedepan bukan ke bawah, dan jangan jalan dibelakang gua, lo bukan bodyguard gua". Haruto menarik tangan mu agar berjalan disampingnya

"Haruto..."

Kalian akhirnya duduk di tempat yang tadi kamu duduki, sambil menunggu yang lain kamu menyempatkan diri untuk bermain game sebentar.

Kamu semakin asik dengan game yang baru kamu download semalam. Haruto mengernyit heran melihatmu yang begitu fokus dengan game, karena dari kemarin kamu hanya memakai benda persegi itu untuk menelfon kakak mu atau mengirim pesan.

Bahkan kamu sampai dikira anak gaptek, karena saking jarangnya melihat kamu memainkan ponsel mu. Dibanding Wonyoung dan Jihan yang kadang terlalu fokus sampai kakak pembimbing memperingatinya berkali-kali.

"Game apa?". Tanya Haruto

"Uhm SuperStar YG". Jawab mu yang masih saja fokus dengan game

"Seru banget?". Lagi, Haruto bertanya lagi

"Bangeeet, lagunya enak". Setelah menyelesaikan misi, kamu menoleh ke arah Haruto dan tersenyum

"Mau coba?". Kamu menawarkan ponsel mu ke Haruto

"Boleh". Haruto menerima ponsel mu dan mulai memilih lagu

Kamu hanya melihatnya dari samping, Haruto dengan PD nya memilih level 'Hard' untuk lagu ber-ritme cepat itu.

"Emang bisa?". Tanya mu ragu

Haruto hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaan mu. Haruto mulai fokus dengan beat lagu nya, jari-jari nya menari di atas ponsel mu. Kamu melihatnya dengan tatapan kagum bahkan mulutmu sampai tidak tertutup.

"Yash!". Haruto selebrasi dengan mengepal tangannya erat dan meninju di udara

"Woah, aku cuma bisa sampai bintang 2". Kamu menatap ponselmu dengan binar senang.

Kalau begini, ranking mu di weekly mission akan menjadi ranking 1 jika Haruto yang memainkannya terus menerus.

"Ajari aku!". Ucap mu sambil mengguncangkan tangan Haruto

"Astaga itu cuma game". Haruto terkekeh pelan melihat mu yang senang dengan bintang 3 itu

"Aaaa pokoknya ajari aku!".

"Kuncinya hanya fokus".

"Uhh...menyebalkan". Gumam mu dan kamu kembali duduk dengan benar di bangku mu

"Ya! Kalian sudah datang? Heee kalian pacaran ya". Kamu dan Haruto refleks menoleh ke arah pintu aula dan mendapati Wonyoung dan Jungwon yang baru datang

"Tidak, kita hanya kebetulan". Ujar mu

"Bohong, kemarin gua liat lu bareng Haruto".

"Kemarin kakak gua gak jemput dan kebetulan Haruto belum pulang, yaudah kita sekalian bareng". Jelasmu ke Wonyoung dan Jungwon

Wonyoung hanya menatapmu dengan selidik, melihat mata mu yang biasa saja tidak ada kebohongan.

"Udah-udah sini duduk". Kamu menarik tangan Wonyoung agar duduk disebelahmu

Kalian berempat terus berbincang sampai Jihan dan Dohyon datang dengan rusuh. Jihan mendorong dohyon sampai hampir terjungkal ke depan.

"YA JIHAN-SSI". Teriak Dohyon

Jihan hanya berjalan santai ke arah kamu dan yang lain. Kamu berbisik ke arah wonyoung.

"Temen lu kan?". Bisik mu di telinga Wonyoung

"Gak kenal gua juga". Wonyoung hanya menggeleng cepat


TBC

Prompt PartyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang