Aku kira, aku sudah ikhlas
Ternyata aku hanya terbiasa tanpa ada nya kamu.
Karena disetiap kamu online, kamu nge-read pesan ku, itu sudah menjadi hal yang biasa bagi aku. Tidak lagi mengharapkan balasan dan sebuah kabar darimu.Kamu yang selalu aku coba untuk tidak ku rindukan. Tanpa basa-basi rindu ini selalu datang.
Enggak! Aku enggak minta rindu ini, dia datang sendiri tanpa permisi.Tapi tenang sekarang dengan aku melihat kamu membuat story singkat saja, aku sudah merasa lega. Karena itu artinya kamu masih baik-baik saja.
Aku tidak lagi meminta untuk di kabarkan atau di rindukan.
Aku hanya ingin melihat kamu baik-baik saja.Karena aku sadar kita sudah usai.
Bukan hak ku untuk meminta di kabarkan.
Bukan hak ku juga untuk minta di rindukan seperti aku merindukanmu sekarang.
Tugasku sudah selesai.
Dan tugasmu memberi kabar pun sudah selesai.Sekarang kita benar benar selesai.
Tidak ada lagi chattingan panjang seperti dulu.
Tidak ada lagi voice note dari kamu yang memiliki suara khas.
Tidak ada lagi yang meminta aku untuk selfie minimal 3 foto lalu di kirimkan ke kamu.
Tidak ada lagi perbincangan malam yang sangat random.Aku gatau kamu ngelakuin itu sama siapa sekarang.
Tapi aku harap kamu selalu baik-baik saja ya!
Kamu orang baik yang selalu baik bagiku.
Walaupun kita udah usai.
Kamu tetap menjadi orang terbaik.Meski nanti peran mu akan terganti oleh orang lain.
Aku tetap menganggapmu baik.
Selalu baik.
Karna kita pernah menjadi dua orang saling mencintai kan?
Bukan dua orang yang saling membenci.
Seperti katamu, "apa hak ku untuk benci kamu"Nanti kita bertemu lagi ya.
See you 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Aku Dan Semesta Yang Tau
Teen FictionHai guys! tulisan ini aku buat, untuk mengungkapkan isi hati wanita yang susah untuk move on. Tentang mengikhlaskan, tentang kabar, tentang rindu yang tanpa basa-basi datang dengan sendirinya. Tentang kamu yang masih aku rindukan. Aku akan selalu b...