Lin Shu telah menaruh ketertarikan luar biasa pada Mei Changsu ini. Dia selalu menyebut namanya dalam obrolan santai, lalu menggali informasi. "Jadi, kapan kalian bertemu? Apakah dia tahu hari ulang tahunmu?"
Jingyan benar-benar dibuat bingung. "Apa itu masalah? Aku pikir dia tahu," dia menjawab dengan acuh, mengamati latihan berpedang Lin Shu dari jendela.
"Apa dia tahu kue favoritmu?"
"Ya."
Terdiam, Lin Shu memotong beberapa ranting pohon prem dengan ayunan kasar pedangnya. Seorang pelayan baru yang baru saja akan mendekat untuk memberitahunya supaya berhati-hati, seorang pelayan lama meraih pergelangan tangannya dengan kasar,—Shh, jangan mengatakan apapun yang menentang Tuan Muda Lin, dia dapat memotong semua dahan ranting itu, dan Pangeran Jing akan membiarkan dia melakukannya.
"Tapi dia juga memberitahuku sesuatu yang lain," Jingyan merendahkan suaranya dengan aneh, menarik Lin Shu untuk mengabaikan pedangnya dan mendekati jendela. Dia memberitahu sahabatnya tentang kasus pembunuhan di Mansion Lan Yuan.
"Aku akan memberitahu Kakak Qi tentang masalah ini," Lin Shu menggerutu.
"Xiaoshu, apa kau benar-benar ingin Kakak Qi mengatasi ini?"
Tertegun sejenak, Lin Shu dengan cepat memahami maksud Jingyan—Jika Pangeran Qi yang mengatasi kasus ini, dia akan menyerahkan semua saksi ke Kementerian Peradilan, yang tak diragukan lagi akan berimbas pada para pejabat dalam berbagai bidang di Parlemen Istana. Begitu mereka dikeluarkan untuk diinterogasi, kekosongan tak dapat diisi dengan cepat; meledakkan kasus ini dengan proporsi seperti itu pasti akan membuat marah Kaisar.
"Aku tahu," Lin Shu berkata setelah jeda singkat, tersenyum yakin, "Jangan khawatir, aku punya caraku sendiri."
***
Kediaman Mu kali ini lebih hidup setelah Putri Nihuang kembali ke ibukota bersama dengan Mu Qing, adiknya yang berusia 5 tahun. Bocah laki-laki itu adalah permata, kepolosannya begitu membuat semua orang memberinya dengan kasih sayang. Bahkan putra Marquis Yan yang keras kepala itu tak bisa berhenti mengganggunya.
"Mu Qing, kan?"
"Siapa kamu..?"
"Aku kakak Yujin, dari keluarga Yan."
"Itu nama yang sangat panjang..."
"Oh, tapi namamu sangat bagus!"
"Benarkah??" Mu Qing segera menengadah atas pujian itu tersenyum cerah.
"Mu Qing berarti dihormati dan dicintai oleh semua orang!"
"...Sungguh?"
"Sungguh, sungguh!" Yujin mengambil kesempatan meraih Mu Qing dengan erat untuk mencubit halus pipinya yang gemuk. Anak itu pun tahu bahwa dirinya telah digoda lagi, jadi mulailah dia memprotes dengan satu-satunya cara yang dia tahu—dia menangis.
Kediaman itu tengah menyibukkan para pelayan yang mempersiapkan perjamuan makan malam, jadi tak ada seorang pun yang menyadari Lin Shu menyelip masuk dari sisi pintu.
"Tidakkah kalian bosan berada di rumah? Mau ikut denganku dan pergi ke pasar?"
Mu Qing memandang Lin Shu penuh harap, penyelamat!!
"Kita bisa membeli makanan~~"
Kedua mata Mu Qing berkilau, dia tergoda.
"Dan aku akan mengajari kalian cara untuk melewati para penjaga dan menyelinap keluar!" Lin Shu melepaskan umpan terakhirnya.
"Baik baik, ayo pergi sekarang!" Yujin mengangkat tangannya setuju.
***
"Yang Mulia, Pasukan Patroli ibukota telah dikirim," Wakil Jenderal Pangeran Jing, Lie Zhanying, melapor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirvana In Fire
Fanfiction[TAMAT] [Terjemah Fanfiction] *tamat untuk main story Judul: Yi Shi Zhen/Shi Zhen/Once Again, In Time Author fict: Lei Wen Author penerjemah Inggris: katiirabbi Genre: Shonen Ai/Politik/Fiksi historis/Friendship/Time Travel Pair: Lin Shu/Xiao Jingya...