𝖲𝖺𝗄𝗎𝗋𝖺 𝖠𝗍𝗍𝖺𝖼𝗄 𝖮𝗇 𝖳𝗂𝗍𝖺𝗇 [ 𝖳𝖠𝖬𝖠𝖳 ]

Bab 20 ( Seson 2 )

Cast: Sakura.H || Shingeki No Kyojin||

Genre: Petualangan, Action, Ninja, Romance.

( Kasih vote setelah baca untuk menghargai kerja keras para Author )

( Setengah cerita asli dari anime tapi ada yang dikit di ubah namun cerita asli dan karakter anime asli tetap milik Masashi Kishimoto pembuat asli Naruto Shippuden dan Hajime Isayama pemilik asli pembuat Attack On Titan )

▤▤▤▤▤▤▤▤▤▤▤▤▤▤▤▤

Kerutkan alis merah. Dia memadang lurus kedepan. Di situ ada monster berbadan pendek keras membawa manusia di bahu dan tangan dia.

Ia melihat gadis pink itu berada di salah satu tangan monster.

Dia pun melompat mengikuti kemana monster itu pergi.

◆◇◆◇◆◇◆◇                  ◆◇◆◇◆◇◆◇

Wajah luka tertidur Mikasa begitu tenang, tapi tiba - tiba Mikasa membuka kedua mata, melihat langit langit biru berawan. Dia langsung bangun. Melihat samping, Hanji dan beberapa prajurit terluka, Armin semula tertidur cukup terkejut Mikasa sudah bangun.

Baru Armin menyebut nama Mikasa. Mikasa sudah mencengkram jubah hijau Armin dan menanyakan keberadaan Eren.

" Armin! Di mana Eren? "

" Mikasa, tenanglah!"

Mikasa melepaskan Armin, belari ke ujung dinding.

" Kau tidak boleh begerak. Kita tidak tahu separah apa lukamu! " Ujar Armin.

Mikasa melihat kebawah. Hanya ada beberapa Titan biasa di sana. Angin berhembus memaikan rambut hitam Mikasa.

" Dimana Dia? " Menatap Armin sudah di belakangnya.

" Eren dibawa pergi oleh mereka." Ucap Armin dengan mimik wajah serius.

Mata Mikasama membulat, ekspreksi terkejut tidak percaya dia sangat terlihat jelas di wajah dia selalu menempelkan Eksprksi datar.

" Ymir, Sakura, dibawa Bertholdt dan Reiner. Eren, dia ... Kalah dengan Armored Titan." Ucap Armin.

Ekspreksi Mikasa masih seperti tadi.

" Kau pingsan selama beberapa jam." Lanjut Armin.

" Apa ada ... " Mikasa menatap bukit.
" Apakah ada yang mengejar mereka?" Gumam Mikasa lemah.

••••••••

Derap langkah kuda terdengar keras.

" Mereka datang! "

Mikasa, Armin, Historia, Connie dan cadet lain, jubah hijau mereka terkibar, mereka telah siap dengan alat bertempur mereka.

" Aku harus mendengar hal itu langsung dari mulut mereka." Ucap Connie, alis berkerut dan ekspreksi mata yang merasa dibohongi.

Kuda putih berdiri di atas dinding. Erwin turun dari kuda, asisten Hanji menyambut Erwin.

" Anda berhasil, komandan Erwin!"

" Apa situasinya sama? " tanya Erwin.

" Ya! "

" Yosh. Jalankan katrolnya! " Erwin memberi perintah.

Asisten Hanji kaget melihat Hanji memegang kakinya dengan merangkak.

" Moblit .. Be-berikan aku peta." Ucap Hanji terbata, wajah dia terluka.