Pagi yang terik, matahari dengan senang nya menyerahkan silau kepada bumi.
Semesta begitu indah dipandang dari dalam jendela berbentuk persegi ini, terdengar berisik suara gesekan dari rel kereta.Hai, panggil saja aku Edelweis.
Saat ini, tepat di kursi 16-B gerbong 4.
Aku mulai mengingat lagi, sedikit bagian dari hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweis
AcakLagi-lagi kisah tentang bagaimana kekecewaan beruntun datang. Tentang hati yang di rapuhkan, diobati dan dipatahkan berkali-kali. Tidak mengapa, akan ada akhir nya. Entah itu indah atau lebih buruk. I hope will happy ending~ "Semua hal harus dimulai...