Prolog

5 1 0
                                    

Pagi yang terik, matahari dengan senang nya menyerahkan silau kepada bumi.
Semesta begitu indah dipandang dari dalam jendela berbentuk persegi ini, terdengar berisik suara gesekan dari rel kereta.

Hai, panggil saja aku Edelweis.
Saat ini, tepat di kursi 16-B gerbong 4.
Aku mulai mengingat lagi, sedikit bagian dari hidupku.

EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang