Bab 9

6 2 0
                                    

Kebetulan direktur baru perusahaan melewat koridor tersebut melihat dua orang yang sedang berantem, dia menyuruh asistennya untuk melerai kedua perempuan itu.

Terlihat di wajah Nesa sudah ada beberapa cakaran yang di sebabkan oleh Karin.

Setelah itu datang Adi bersama karyawan, melihat direktur, Adi dan karyawan itu dengan cepat meberikan hormat.

"Kenapa di sini ada keributan" Tanya direktur

Adi menjawab

"Maaf, ini adalah kelalaian saya yang membiarkan mantan pacar saya datang dan membuat keributan"

"Selanjutnya saya tidak ingin melihat yang begini lagi"

"Baik pak"

Setelah itu Direktur pergi dan Adi memegang tangan Karin dan menariknya keluar.

"Ngapain kamu buat onar di sini" Tanya Adi

"Aku cuma mau mastikan kalau dia nggak centil sama kamu"

Adi seketika mengingat Nesa, dia cepat-cepat pergi dari hadapan Karin.

Karin yang melihatnya pergi begitu saja sangat kesal.

Adi melihat wajah Nesa yang sedikit memar.

"Aku minta maaf untuk kelakuan Karin hari ini, jujur aku enggak nyangka kalau dia akan seperti ini" ungkap Adi

"Nggak papa kok, yang berlalu biarkan berlalu" ucap Nesa dengan senyum di wajahnya.

Sebagai ganti untuk perlakuan Karin terhadap Nesa, Adi mentraktir Nesa untuk makan siang bersama, Nesa yang tidak enak menolak, mengiyakan ajakan Adi.

Sambil menunggu makanan di hidangkan, Nesa membuka pembicaraan diantara keduanya.

"Aku mau ngomong sesuatu ke pak Adi"

"Ini kan bukan jam kerja, panggil aja namaku, kalau mau ngomong silahkan"

"Aku minta maaf soal masalah yang dulu, aku gak tahu ada salah apa sama kakak sampai kakak menjauh. Jadi kalau aku punya salah yang aku ngga sadari, aku minta maaf"

"Masalah itu, sudahlah, aku juga dulu juga sudah terlalu keterlaluan, aku juga minta maaf soal kamu yang dulu di bully karenaku" balas Adi

Makan siang hari ini merupakan awal dari hubungan baru dari mereka, saling memaafkan adalah pilihan yang paling tepat untuk kembali berhubungan dengan baik.

Tidak ada permusuhan, kesalahpahaman, atau sesuatu yang menjanggal di hati.

Namun bukan berarti dengan yang terjadi, semua pertarungan telah selesai, ini adalah awal dari pertarungan hidup, masih banyak masalah yang akan kita hadapi di masa yang akan mendatang. Setidaknya berdamai dengan masa lalu adalah pilihan tepat.

***

Nando juga mengetahui hal yang terjadi dengan Nesa hari ini, dia khawatir dengan keadaan Nesa, siapa yang tahu bahwa kekhawatiranya itu dia ceritakan kepada Anggi.

"Nggi, Apa aku harus menemui Nesa dan melihat kondisinya" tanya Nando ke Anggi.

"Menurut pendapatku kamu jangan pergi, aku tahu kamu khawatir dengan Nesa, tapi Adi akan menjaganya dengan baik" jawab Anggi.

"Apa maksudmu dengan dia dijaga baik dengan Adi" tanya Nando dengan wajah kebingungan

"Iya Nan, waktu itu aku pernah lihat Nesa sama Adi pelukan, itu tandanya mereka sudah baikan. Apa menurutmu Karin datang ke Kantor Adi dengan alasan itu"

Nando yang mendengar jawab Anggi pun tetap tenang.

"Bisa bisanya kamu pelukan sama oarng lain saat kamu memiliki calon tunangan. Rupanya kamu adalah serigala berbulu domba, beruntung kita belum bertunangan" batin Nando.

Nando tidak ingin memusingkan masalah yang dialami Nesa.

"Nggi, besok aku ada perjalanan bisnis, jadi kamu tidak perlu ke sini untuk 3 hari kedepan" ucap Nando

"Jadi, nanti aku enggak ada yang temanin, aku maunya sama kamu terus" ucap Anggi dengan manja

Nando memikirkan sejenak, mereka sudah lama tidak bertemu dan kalaupun sekarang ingin bertemu harus waspada.

Mereka tidak bisa dilihat oleh keluarga Nando apalagi di ekspos oleh paparazi.

***

Perjalanan bisnis kali ini sangat berbeda dari biasanya, itu semua karena Anggi ada di samping Nando.

Itu seperti bukan perjalanan bisnis, tapi seperti sebuah liburan.

Saat mereka sedang berjalan di mal, tiba tiba Nesa menelpon Nando

"Ada apa" tanya Nando dengan ketus.

"Kamu ada di mana sekarang"

"perjalan bisnis ke Kota A"

"Itu... Ayahku ingin bertemu sama kamu, aku juga enggak tahu mau ngomong apa sama kamu"

"Besok aku akan pulang, tolong sampaikan sama paman"

Setelah ucapannya itu, Nando langsung menutup telepon tanpa menunggu jawab selanjutnya dari Nesa.

Anggi yang berada di hadapan Nando hanya bisa diam dan tersenyum.

"Jadi besok kita sudah pulang ya" tanya Anggi dengan wajah sedih.

"Besok aku harus bertemu dengan ayah Nesa, maaf Anggi, tapi kamu tenang aja, aku pasti akan bicara dengan ayah Nesa agar pertunanganku dibatalkan" hibur Nando.

Wajah sedihnya tadi menghilang digantikan oleh sebuah senyuman lebar, siapa yang tidak akan senang mendengar penjelasan dari Nando.

"Kamu enggak bohongkan, Nan?" tanya Anggi memastikan ucapan Nando.

"Iya Nggi, aku enggak mau lagi kita setiap harus bertemu harus waspada, aku ingin kita bertemu tanpa ada ketakutan"

"Terus bagaimana kalau ayah Nesa tidak setuju denganmu"

"Aku yakin paman setuju, paman tidak mungkin memaksakan hubungan yang tidak bahagia ini"

***

Nando telah sampai kembali ke kotanya, namun siapa sangka di tengah bandara, paparazi banyak menunggu.

Itu merupakan kesialan pasangan itu, paparazi itu menunggu artis yang baru datang dari luar negeri.

Siapa yang sangka bahwa paparazi menemukan sebuat berita yang lebih menggemparkan kota.

Nando dan Anggi harus berdesakan dengan beberapa paparazi yang mempertanyakan hubungan keduanya, beberapa paparazi yang lain mengambil foto mereka berdua.

Akhirnya mereka terlepas dengan bantuan bodyguard dari Nando, tapi berita itu pasti akan tersebar ke kota.

***

Jika anda suka, jangan lupa klik vote/bintang

(Maaf kalau masih banyak typo😇)

Fate: The Second Chance ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang