Bab 1

10 3 0
                                    

7 tahun lalu...

"Nes, kamu ngerti pelajaran yang inikah" Nesa pun menoleh memandang Serli.

"lumayan sih aku ngerti, kenapa ada tugaskah"

"iya"

Nesa membantu Serli mengerjakan tugasnya, tidak jauh dari situ datanglah Angel bersama dengan Fitri.

Mereka pun juga meminta bantuan Nesa mengerjakan tugas matematika. Sesekali mereka pun bercanda gurau.

Tidak jauh dari mereka duduk. Datanglah guru yang akan mengajar dikelas X MIA 1

"Aku ke dalam kelas ya, sudah ada guruku" Serli, Angel, dan Fitri kembali ke kelas mereka.

Setelah jam pelajaran, bel istirahat pun berbunyi, anak anak dalam kelas berkeluaran begitu juga dengan murid bernama Nesa.

Masuk didalam kelas unggulan merupakan hal membanggakan bagi Nesa, tetapi persaingan ketat dalam kelas membuat Nesa stres dan kewalahan akan tugas tugas yang menumpuk.

Namun, dia selalu meluangkan waktu untuk refresing.

***

"Hei... mikirin apa"

"Eng..gak mikirin apa apa kok" jawab Nesa dengan gagap.

"Ya sudah, ayo kita pergi ke restoran xx, orang tua kita sudah tunggu"

Nando menyalakan mesin mobilnya dan melaju menuju restoran untuk menemui orangtuanya dan orangtua Nesa.

Tidak ada percakapan diantara keduanya, hening menyelimuti hingga mobil sampai di restoran.

Mereka berdua memasuki restoran dan menuju ruang VIP yang sudah dipesan untuk pertemuan dua keluarga.

"Akhirnya sampai juga kamu Nan, sudah dari tadi kami menununggu kalian"

"Maaf yah tadi di jalanan macet"

"Sudalah Im, yang penting mereka berdua sudah sampai"

Mereka berdua duduk berhadapan dan perbincangan antara dua keluarga pun dimulai.

"Kapan akan diadakan pesta pertunangan untuk kalian berdua" tanya ayah Nesa

"Untuk sekarang kita tidak bisa mengadakan pertunangan, Nesa baru saja lulus kuliah. Biarkan Nesa mengejar impiannya dulu" tegas Nando

"Iya Ayah, Paman. Saya masih mau mengejar mimpi saya, setidaknya biarkan saya menikmati masa karrier" Nesa menambahkan agar orangtuanya dan orangtua Nando mempercayai mereka.

"Kalau memang maunya Nesa seperti itu, kita tidak bisa melerainya, iyakan Land" Tanya ayah Nando ke ayah Nesa

"Iya, tapi saya harap pertunangan akan dilakukan secepatnya"

Kedua keluarga menyelesaikan perbincangan mereka dan mulai menyantap makanan yang sudah dihidangkan.

"Nan, kamu antar Nesa ke apartemen"

wajah Nando sedikit kesal, dia menunda kerjaannya di kantor untuk pertemuan keluarga ini, sekarang dia disuruh lagi oleh ayahnya untuk mengantar Nesa.

Melihat wajah kesal Nando, akhirnya Nesa yang menjawab permintaan ayahnya Nando.

"Tidak usah aja Paman, saya bisa naik taksi, lagipula kak Nando pasti punya urusan di kantor"

"Baiklah, kamu hati hati"

***

"Capenya... mandi dulu atau langsung tidur yahh?" Nesa memutuskan mandi terlebih dahulu sebelum kembali ke kasurnya yang sangat dicintainya.

Fate: The Second Chance ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang