Bab 13

7 3 0
                                    

'Kebelet pipis lagi'

"Rahma, tolong temani ke toilet"

"Maaf Nes, aku lagi di panggil ke ruang guru"

Nesa dengan wajah kesal berjalan ke toilet dengan ngedumel

"Gimana sih, engga ada satu orang pun yang mau temanin aku, kalau begini aku harus cepat-cepat"

(di dalam toilet)

Ctek...

"Loh kok ada suara pintu di kunci" Nesa yang kaget buru buru memutar kenop pintu.

Namun pintu tidak bisa terbuka karena terkunci dari luar.

"Aduh gawat, pake terkunci segala, ini kan jam pelajaran fisika, mana nanti bu Aria pasti masuk kelas"

Nesa menggedor gedor pintu, dia mencoba teriak barang kali ada orang yang lewat, tetapi sampai jam pulangan pun, Nesa belum bisa keluar.

"Mana mau aku tinggal di toilet sekolah, SIAPA AJA TOLONG..."

Berkat Serli yang mencari Nesa, akhirnya Nesa dapat keluar dengan lega

"Syukur ada kamu Ser, kalau engga aku terkunci di sini semalaman" seru Nesa

"Kamu juga Nes, kok bisa sih terkunci, udah gitu ke kunci di toilet kakak kelas lagi, coba kalau aku engga datan..." ucapan Serli di sela oleh Nesa

"Iya maaf, btw makasih ya, aku pergi mau latihan basket dulu"

"Latihan basket apa, Kak Adi aja udah pulang"

"Hah.. masa, padahal ini jadwalnya latihan"

"Udah pulang aja gih.."

Nesa dan Serli pun pulang

"Eh Nes, mampir warung bule es yuk, temanin beli"

Mereka berdua berhenti di depan warung, tepat disitu ada kak Adi yang nongkrong bareng teman temannya.

"Eh, Sore kak.."

"Sore" Serempak teman teman Adi yang lain membalas sapaan Nesa

"belum pulang Nes"

"baru mau pulang kak"

"Sini sebentar, saya mau ngomong" panggil Adi

"Karena 2 minggu ke depan sudah mulai turnamennya, jadi selama minggu ini, kamu latihan bareng tim, biar kamu terbiasa dan kompak dengan tim"

"baik kak"

"Ness, ayoo.." Serli memanggil Nesa

"Saya permisi dulu kak, teman saya sudah nunggu, duluan ya kak" Nesa permisi pada Adi dan teman temannya.

"Siapa Di" tanya salah satu teman Adi

"Itu adek kelas yang aku latih basket" jawab Adi.

"Oh, dia yang lagi dekat sama kamu itukan" sahut teman yang lain.

"Engga, aku itu dekat karena ngelatih doang, engga ada hubungan apa apa" jawab Adi

Justru dengan jawaban Adi yang seperti itu, teman teman yang lain malah mengolok ngoloknya yang membuat Adi jadi salting.

"Udahlah, kalian engga seru, aku mau cabut dulu.." jawab Adi dengan muka sedikit merah.

"Ciee... ada yang mukanya merah nihh..."

"salting nih yee, makanya kabur"

"Si the most populer sekolah kita bisa salting juga"

Kira kira seperti itulah ucapan teman temannya yang membuat Adi melangkah cepat cepat kea rah motornya

Fate: The Second Chance ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang