18:: Setelahnya

153 35 2
                                    

Setelah keributan kemarin yang menggemparkan Kantin Fakultas Teknik, semuanya kembali berjalan seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keributan kemarin yang menggemparkan Kantin Fakultas Teknik, semuanya kembali berjalan seperti biasanya. Terlepas dari fakta bahwa hanya Yerina, Jesya dan Orchelia yang berani melawan Chaterine------ Putri tunggal salah satu donatur di Nutrisvare ----- mereka beneran enggak perduli. Tapi pihak Chaterine pun tidak melapor, karena semua ini memang di mulai olehnya.

Orchelia sebenarnya sudah biasa di kenal dengan image 'teteh galaknya arsi'. Jadi soal kejadian kemarin, bukan apa-apa bagi dirinya. Buktinya sekarang aja dia dengan santainya makan di kantin, bersama Malik dan Adin.

" Sayang banget gua ke toilet dulu kemarin, jadi engga lihat perkelahian hebat itu. " Ujar Malik sambil meminum Es Teh manisnya.

" Perkelahian itu bukan untuk di tonton, Malik. Emang itu pertandingan bola. " Ujar Adin.

Orchelia terheran-heran, kok bisa perempuan sewaras Adin memilih Malik yang otaknya kopong sebelah sebagai pacar??

Kenapa coba??????

" Adin, gua saranin lo untuk istighfar banyak-banyak. Supaya cepat sadar, gua sangat mendukung kalo lo mau putusin si Malika. "

Adin tertawa, sedangkan Malik mendengus malas.

" Sirik banget si, jomblo. "

" No, bro. I'm not jomblo. Gua ini independen girl, perempuan kuat. "

Adin tertawa lagi, ada di dekat Orchelia dan Malik benar-benar bisa membuatnya awet muda.

" Kamu sama teman-teman mu yang lain ga apa-apa kan, Chi? "

Orchelia tersenyum.

" Engga kok. Yeye sama Jeje mah kuat, cuma jambak-jambakan sama cakar-cakaran bagi mereka ga ada apa-apa nya. "

Bohong, engga ada apa-apa nya bagaimana. Orang kemarin sehabis berantem langsung misuh-misuh karena perih.

" By the way, lo ga berteman sama Katrissa ya, Din? "

" Engga begitu akrab sih. Karena gedung Sasing beda lantai sama Sasper, jadi jarang ketemu gitu. "

Orchelia menganggukan kepalanya tanda mengerti.

" Kenapa emang, Chip? " Tanya Malik.

Orchelia menggelengkan kepalanya, niatnya ia mau bertanya apakah Adin pernah lihat Katrissa di ganggu seseorang atau tidak. Tetapi Orchelia mengurungkan niatnya tersebut. Sepertinya Adin juga tidak tau karena gedung mereka beda lantai.

Meja pun hening karena mereka bertiga fokus kepada makanan masing-masing. Orchelia yang sudah selesai dengan makannya pun hanya diam memperhatikan sekitar, dan matanya berbinar saat melihat punggung seseorang yang sangat ia kenali.

" Gua duluan, ya. Mau ada urusan. "

" Paling mau jadi bucin. "

" Berisik. Bye, Adin. Jangan lupa taliin Malika takut lepas. "

𝐎𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢𝐚 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang