Save you

718 107 2
                                    

Rei dan Megumi bersembunyi di balik salah satu mobil rongsokan yang ditinggal di sana.

"Kita butuh rencana"

"Rencana apalagi? Kita harus pergi dari sini."

"Kutukan itu terlalu cepat, kita akan mati kalau hanya berlari tanpa rencana."

"Jadi?!"

"Kita juga tidak bisa terus berdiam diri di sini, bisa bisa dia akan menemukan kita."

"Aku juga tau itu, anu itu...Rei, hidungmu berdarah.."

Rei segera mengelap hidungnya tanpa mengatakan apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rei segera mengelap hidungnya tanpa mengatakan apapun.

"MENUNDUK!!" Tiba tiba saja Rei mendorong megumi jatuh ke tanah, di saat yang bersamaan sebuah tombak melesat tepat di atas kepala mereka dan menancap di dinding terowongan.

"Megumi, untuk kali ini saja, tolong percayalah padaku dan lari menjauhlah dari sini!"

"Kau tidak berencana untuk mati disini kan?!"

"Ya enggaklah, baru juga hidup! Cepat pergi sana!"

Tanpa pikir panjang lagi megumi berlari menjauh dari tempat itu dan tentu saja ia menjadi mangsa yang empuk untuk kutukan itu.

"HHIIIAAAA!!!"

Pandangan kutukan itu langsung kembali teralihkan pada suara teriakan Rei yang berada di belakang nya, namun saat ia kembali menatap ke arah Rei, Rei sudah memegang tombak milik kutukan tadi dan siap untuk melemparkan.

Tombak itu melesat dengan kencang dan mengenai kuda miliknya, kuda itu meringis kesakitan dan melempar penunggangnya jatuh ke tanah, tak lama kuda itu pun berubah menjadi abu dan hilang terbakar, menyisakan sang samurai itu sendiri.

Pandangan mata mereka terlalu terfokus pada kuda itu hingga tidak menyadari sang samurai yang sudah tidak berada di tempatnya tadi, dengan spontan keduanya melihat ke sekeliling mereka dengan panik.

Hingga di detik terakhir kemunculan samurai itu baru lah mereka menyadari kalau samurai itu berada di belakang Rei, hampir saja katana milik samurai itu menembus tubuhnya tapi untung saja Rei sempat menggunakan teknik teleportasinya untuk berpindah ke belakang megumi.

namun setelah berteleportasi Rei langsung jatuh ke tanah dengan hidung yang mengeluarkan darah yang cukup banyak, tentu saja itu terjadi karena kutukan yang dibutuhkan untuk teleportasi pasti lah cukup banyak bahkan untuk Rei sekalipun.

Megumi khawatir dengan keadaan Rei, tapi di satu sisi ia juga tidak bisa mengalihkan pandangannya dari samurai itu.

"Hah..Kutukan itu..lebih cepat...dari seblumnya" kata Rei dengan napas yang terengah engah.

"Dia..."

"Menghilang" Megumi menjadi was-was dengan sekitar nya, tapi bagaimana pun ia mencari tetap saja tidak menemukannya.

Jujutsu kaisen (My Re-Create)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang