Chapter 1

44 13 20
                                    

Alifa, memiliki sifat lembut, penyabar dan penurut. Anak terakhir dari 4 bersaudara. Di lahirkan dan dibesarkan di tengah keluarga yang serba kecukupan secara ekonomi, namun selalu kekurangan dalam hal kasih sayang. Bahkan meskipun ia adalah seorang anak bungsu, tetapi ia selalu merasa tidak diprioritaskan. Karena kurangnya perhatian dari kedua orang tua membuat Alifa tumbuh menjadi pribadi yang 'antisosial'.

Pertikaian demi pertikaian pun terjadi di bawah atap bangunan megah Alamsyah. Kata "damai" tak lagi ada di tengah keluarga yang dahulu di pandang harmonis itu. Sikap saling menghargai tak lagi diterapkan dalam tatanan sebuah keluarga, sehingga hal itulah yang menjadi pemicu munculnya konflik dan pertentangan. Alifa yang baru berusia 16 tahun tak memiliki mental cukup kuat untuk menghadapi prahara yang terjadi di dalam keluarganya. Sehingga ia berubah menjadi pribadi yang pendiam dan sering menyendiri. Dalam kesendiriannya, Alifa sering merenung, murung, dan melamun. Hanya Alika, seorang yang mampu menghibur dan membuatnya tersenyum. Namun, sejak jarak memisahkan keduanya jarang tinggal bersama.

Sebagai kepala keluarga, Alamsyah selalu bersikap otoriter. Hal itu tentu membuat istri dan anak-anaknya menentangnya dalam diam. Sifat keras Alamsyah sangat bertolak belakang dengan Nining yang memiliki sifat penyabar. Hal itu terlihat dari sikap taatnya pada sang suami, meskipun harus mengikuti segala kehendak Alamsyah yang sukar untuk ditawar. Namun, meskipun Nining seorang wanita penyabar, pertikaian dengan Alamsyah tetap selalu terjadi. Seberapa keras pun ia melakukan pembelaan tetaplah kedudukannya sebagai seorang istri.

Edwar adalah anak pertama yang memiliki sifat bijaksana. Ia begitu patuh dan taat pada perintah kedua orangtuanya. Meskipun ia telah memiliki Anak-Istri, namun sikap kepeduliannya pada keluarga Alamsyah tidak pernah berubah, tetap sama seperti kala masa lajangnya. Lain hal dengan Angga, adik kedua Edwar yang memiliki sifat agresif. Ia kurang berempati pada orang lain. Selalu bertindak impulsif tanpa memikirkan sebab dan akibat. Namun, entah mengapa justru dialah yang menjadi anak emas Alamsyah?

Alika si 'pangais bungsu' memiliki nasib yang sama dengan Alifa. Hidup dalam kekangan seorang ayah, membuatnya berpegang teguh pada sebuah prinsip. Selain Edwar, Alika adalah salah satu orang yang agak berani menentang Alamsyah. Alika selalu menuntut haknya untuk dapat dihargai sebagai anak perempuan. Alika kerap kali beradu argumen dengan Alamsyah. Karena, Alamsyah selalu bersikap tidak adil pada anak perempuannya.

"Apa Ayah yakin bisnis itu akan berhasil? Sebaiknya, Ayah lebih berhati-hati dalam memilih partner bisnis, apalagi dengan pak Burhan yang terkenal licik itu."

"Kamu tahu apa tentang bisnis, Edwar? Kamu itu anak kemarin sore. Udah bisa menikah dan bisa membina rumah tangga aja seharusnya bersyukur. Jadi, enggak usah sok mengajari apalagi mengatur ayah."

"Yah, ibu juga sependapat dengan Edwar. Ibu kurang setuju dengan rencana bisnis ayah, apalagi kalau harus menjual kebun." Nining mencoba untuk membujuk Alamsyah.

"Keputusan Ayah udah bulat dan tidak bisa diganggu gugat," ucap Alamsyah dengan mantap.

Nining hanya bisa menghela nafas. Selama 25 tahun usia pernikahannya dengan Alamsyah, selama itupun ia mampu bersabar menghadapi sifat egois sang suami. Di nilai dari sikap dan tanggung jawabnya, Alamsyah memang sosok suami yang baik, pekerja keras, pelindung, dan cinta keluarga. Namun, dinilai dari segi sifat, Alamsyah adalah seorang laki-laki keras kepala yang pernah ditemukannya.

"Sabar ya, Nak. Jangan terlalu diambil hati ucapan ayahmu tadi." Nining mengelus-elus punggung putra sulungnya dengan penuh kasih.

"Enggak apa-apa, Bu. Edwar bukan niat ikut campur, tapi Edwar khawatir. Ayah itu enggak pernah mau belajar dari pengalaman. Punya kebun di jual, digadaikan, terus kalau kebun habis dijual mau apalagi? Apa toko atau rumah juga dijual? Bagaimana nanti masa depan Ibu dan adik-adik kedepannya?"

Lika-liku di Balik Lampu HijauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang