Heh di pencet dulu tanda bintangnya :)
Maksa ni.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
jangan lupa komennya nggih wk
Happy Reading!!
Suara gonggongan anjing membangunkan Seo-Yun yang kini berada di kandang anjing itu, Blezer. Dengan badan yang penuh luka dibagian tubuhnya, dia sebisa mungkin untuk terbangun dari posisi tidurnya. Blezer yang terus menggonggong di sampingnya, dengan lirih So-Yun berkata, "Blazer, bisakah kau diam sejenak? Aku lelah."
Ajaib, gonggongan Blazer berhenti seketika, Blazer dengan polos menatap Seo-Yun. "Kemarilah," Blazer menuruti permintaan Seo-Yun, mendekatinya sambil lidah yang menjulurkan lidahnya. Dengan perasaan lega, Seo-Yun memberanikan diri untuk mengusap kepala Blazer pelan, "Aku rindu Blazer yang penurut dan menggemaskan seperti dulu, bukan Blazer yang pemarah dan suka menyakiti orang,"
Sejak memasuki sekolah menengah atas, hampir 5 tahun yang lalu. Seo-Yun sudah jarang menghabiskan waktunya dengan Blazer, anjing pemberian Eommanya. Kegiatan sekolah membuatnya tak sempat untuk bermain, belum lagi jabatan ketua osis yang membuatnya seolah gila akan kerjaan. Mengabaikan segalanya.
Yang dia pikirkan hanya kesempurnaan yang ada pada dirinya, tanpa memikirkan orang lain. Sifatnya yang penuh ambisi dan juga keinginan keras untuk mencapai suatu. Dengan berbagai cara, dia selalu menjadi yang nomer satu.
Bisa dikatakan Seo-Yun orang yang serakah dan licik. Namun, diatasnya ada yang lebih serakah dan licik darinya, Park Seong Kwon, Appanya.
Seo Yun membuka jendela yang ada di sampingnya, "Heol, sudah berapa lama aku disini?" dia melihat keadaan luar dari jendela kecil. Langit gelap membuat suasana diluar sana sama mencekamnya di dalam kandang.
Walaupun Blaze sudah tidak menggonggong lagi, tapi entah kenapa Seo Yun tidak nyaman dengan anjing yang kini tengah menatapnya. "Ashh, ck bagaimana keluar dari sini." Luka yang ada di lutut, dan beberapa lebam yang ada di tubuhnya mulai terasa menyakitkan.
Aishh aku harus segera keluar dari sini dan memikirkan rencana untuk mengahiri semua. Tekad Seo Yun sambil memikirkan jalan keluar dari kandang Blaze.
o-o-o-o
Yu-Hae datang membawakan barang-barang yang diminta SungHoon. Sebenarnya dia sedikit kerepotan untuk membawa semua barang itu, apalagi kini Tuan besarnya melarang dirinya untuk tidak bertemu ataupun membantu SungHoon. Dia hanya di izinkan keluar untuk keperluan penting saja, seperti berbelanja ataupun membeli keperluan lainnya.
"Aku membawakan semua, seharusnya sudah lengkap, kau bisa melihatnya terlebih dulu, katakan padaku bila ada yang ingin kau bawa atau beli lagi." SungHoon hanya menganggukkan kepalanya dan mengambil alih barang-barang yang ada di genggaman Yu-Hae.
Yu-Hae tersenyum tipis melihat kelakuan sosok laki-laki yang dia sudah anggap sebagai dongsaeng sendiri. Dalam kurun waktu 4 tahun dia mengenali semua watak kelakuan keluarga Park.
Jikalau bukan karena kurangnya uang untuk melanjutkan kuliah, kini Yun-Hae pasti tengah melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan normalnya para mahasiswa. Usianya dan Seo-Yun tak beda jauh, Yu-Hae satu tahun lebih tua darinya. Dia kira dengan dia menjadi pembantu di keluarga Park hidupnya mulai berubah, namun ternyata tak beda jauh dari sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
QUESTION Mark in life
Teen FictionSebuah kisah tentang seseorang yang hidupnya penuh dengan lika-liku dan TANDA TANYA, dengan perasaan kebencian, penderitaan, penyesalan, dendam, kekecewaan yang menyertainya. Namun dia sangat berharap pada sedikit kemungkinan yang akan terjadi, bahw...