Kak Radit

78 20 2
                                    

~ Happy Reading ~
🤗
[Folow ig. Reviasnurul ya]

________________________________

07.30
Sinar matahari pagi mengintip melalui celah-celah jendela. Menyapa seorang insan yang masih bergelung nyaman di selimutnya. Wajah cantik itu terlihat damai ketika sedang terlelap.

Namun ia mulai terusik saat mendengar ketukan dibalik pintu kamarnya.

Tok! Tok! Tok! 
"Alessa bangun! Kamu mau tidur sampe jam berapa?!" lea, ibu dari Alessa terus mengetuk-mengetuk pintu kamar putri semata wayang nya.

Tak menghiraukan panggilan dari sang mami, gadis itu malah menutupi kepalanya dengan bantal berharap suara ketukan yang mengganggu tidur indahnya itu hilang.

Namun usahanya sia-sia, maminya terus saja mengetuk pintu kamar nya terus menerus, membuat ia mulai jengah dan memilih untuk bangkit.

"Iyaa mi iya, Al udah bangun." ucapnya  dengan mata yang masih terpejam dan suara serak khas bangun tidur.

Alessa menyenderkan punggung nya pada kepala ranjang, ia masih setia memejamkan matanya.

"Cepetan mandi, trus siap-siap. Ada yang nyariin kamu tuh, katanya sih namanya Radit kalo gak salah."

Mendengar ucapan dari sang mami, Alessa sontak membuka matanya kaget. Dirinya lupa, kalau hari ini Radit akan menjemputnya untuk belajar.

Ya benar saja, Radit menghukum Alessa untuk belajar di hari minggu selama dua bulan penuh, mengingat saat ini gadis itu sudah menginjak kelas 12, dan memberikan hukuman untuk belajar seharian pada hari minggu, hari yang seharusnya menjadi hari yang paling menyenangkan bagi nya.

Radit mengatakan ia lebih suka memberi hukuman yang bermanfaat. Tapi bagi Alessa, hukuman yang diberikan Radit padanya justru malah membuatnya tersiksa, hari minggunya yang berharga malah disia-siakan untuk belajar seharian.

"Cepetan siap-siap. Kasian temen kamu nunggu lama." ucap bu lea, yang ia tau Radit adalah teman putrinya. Bu lea tak tau bahwa kenyataan nya Radit adalah seorang guru. Walaupun diberi tau mungkin ia juga tetap tidak akan percaya kalau Radit adalah seorang guru yang mengajar di sekolah putrinya.

"Iya mi, ini lagi mau siap-siap." sahut Alessa.

* * * * *

Satu jam kemudian, Alessa menuruni tangga, menuju ruang tamu. Ia melihat Radit dan Papinya sedang asik mengobrol.

"Pagi pi!" sapa Alessa, kemudian melirik Radit yang duduk di seberang Papinya.

"Pa.. Pagi pak Radit." sapanya tak niat, sementara Radit hanya menganguk membalas sapaan Alessa.

"Pagi sayang,"

"Lama banget siap-siap nya, kasian loh nak Radit nungguin dari tadi." ucap pak Ronald.

Alessa hanya tersenyum paksa.
"Maaf lama." ucapnya.

"Eh tapi papi baru tau loh kalo nak Radit ini sebenarnya guru kamu, papi kira temen. Hebat ya masih muda udah jadi guru. Nah Alessa, kamu harus tiru nak Radit." jelas pak Ronald.

GRABBING YOU [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang