Berbeda

52 7 0
                                    

Happy Reading!!
🤗



____________________________

"Pagi guys!!" Sapa Alessa kepada kedua sahabatnya. Pagi ini moodnya sangat bagus hingga membuatnya terus tersenyum lebar disepanjang perjalanan menuju ke kelas.

"Wuiihh!! Kayaknya ada yang lagi bahagia banget pagi ini!" Seru Ghea menyambut kedatangan Alessa.

"Iya dong! Kita itu harus selalu bahagia setiap hari!" Jelas Alessa.

"Halahh...kemaren aja muka lo kayak kertas habis diremuk. Masih bisa bilang harus bahagia setiap hari?" Sindir Acha.

Alessa hanya terkekeh.
"Yang kemaren itu beda lagi ceritanya."

"Udah baikan?" Tanya Acha.

"Udah lah! Kalo belum, gak mungkin gue bisa sebahagia ini sekarang!"

"Halahh.. BUCIN..! BUCIN..! ntar ditinggal nyahok lo!"

Plak!
Alessa memukul mulut Ghea, membuat gadis itu meringis.

"SAKIT ANJI**!!" Kenapa gue ditabok bego lu!!" Kesal Ghea memegangi mulutnya.

"Doa lo yang bener dikit napa?! Kata mami gue, omongan itu doa. Ntar kalo malaikat lewat trus ngaminin omongan lo gimana?!" Omel Alessa.

"Ya ba-"

"APA?!! LO MAU NGOMONG APA HAH?!!"

"Ya bagaimana bisa pak Radit ninggalin Alessa yang super cantik ini." Ghea meralat omongan nya.

Alessa menatap tajam Ghea. Sementara yang ditatap hanya memalingkan wajahnya pura-pura sibuk menghindar dari amukan singa betina.

"Udah udah, masih pagi juga. Jangan pada berantem napa?! Kalo mau berantem ntar siang aja di tengah lapangan Sono! Jangan di kelas! Bikin rusuh aja. Sono balik ke tempat duduk masing-masing!" Omel Acha melerai kedua sahabatnya itu.

"Syukron ya ukhti Acha." Ucap Ghea merasa sangat bersyukur karna Acha membantu dirinya lepas dari amukan Alessa.

* * * * *

Saat jam istirahat, seperti biasa Alessa,Acha dan Ghea selalu nongkrong di kantin hanya sekedar untuk mengisi perut mereka sembari bercerita atau bergosip ria.

Yaah namanya juga perempuan, pasti selalu ada saja yang dibicarakan. Tidak akan ada habis-habisnya jika sudah bercerita.

"Jadi gimana? Lo masih mau ngetes pak Radit suka sama Lo atau enggak?" Acha memulai perbincangan mereka.

Alessa diam berpikir sejenak.
"Enggak deh kayaknya."

"Kenapa? Lo gak penasaran?" Ghea.

"Penasaran sih, tapi menurut gue, biar waktu aja yang ngungkapin semuanya. Gue bakal tunggu. Dan gue lebih nyaman kayak gini, udah berada di sisi kak Radit aja gue udah merasa bersyukur banget. Jadi gue cuma bakal ngikut alur takdir yang dibuat Tuhan untuk gue." Jelas Alessa panjang.

Seketika Ghea bertepuk tangan.
"Wiihh..! Keren keren!" Pujinya.

"Belajar jadi puitis dimana?" Ucapnya kemudian.

Tak!
Alessa menjitak kepala Ghea, membuat gadis itu mengaduh kesakitan.
"Gue lagi serius ogep!" Kesal Alessa.

"Tega banget lo!! Demen banget nyiksa gue!" Ucapnya.

"Demen banget lo ngerusak suasana!" Balas Alessa tak mau kalah.

Tak! Tak!
Acha menjitak kepala Alessa dan Ghea.

GRABBING YOU [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang