Maaf

48 7 0
                                    

Happy Reading!!
🤗




__________________________________

"Tidak semua hubungan itu berjalan mulus. Karena, akan ada masanya saat kita tak saling menyapa." -Raditya Anggara.
___________________________

K

eesokan harinya, Alessa memasuki kelas  dengan muka masam. Mood nya sangat buruk dari semalam.
Ia merasa kecewa pada Radit karena pria itu lebih mempercayai Nera ketimbang dirinya.

"Woi Al! Kusut amat tuh muka, setrika dulu sono!" Canda Ghea berniat menghibur sahabat nya yang tengah dilanda kegalauan.

Alessa tak menanggapi Ghea. ia lebih memilih untuk duduk di bangku, meletakkan kepalanya di atas lipatan tangannya di atas meja.

"Udah deh Al, jangan galau mulu napa. Gak tega gue liatnya." Kini giliran Acha yang bersuara.

Alessa mengangkat kembali kepalanya menatap Acha dan Ghea bergantian.

"Gue kesel sama tu cowok! Dia lebih ngebela si cewek setan daripada gue. Padahal dia kan gak tau gimana cerita yang sebenarnya itu gimana!" Kesal Alessa mengingat kejadian semalam.

Acha dan Ghea mengangguk paham.
"Gimana kalo lo jelasin kejadian yang sebenarnya." Saran Acha.

"Udah gue jelasin."

"Trus pak Radit percaya?" Tanya Ghea.

Alessa hanya menggidikkan bahunya.
"Gak tau, dia cuma diem aja trus gue langsung pergi dari sana." Jelas Alessa.

"Nah mungkin pak Radit lagi pertimbangin siapa yang bener dan siapa yang salah. Tapi lo nya malah keburu pergi duluan tanpa dengerin keputusan beliau dulu." Acha.

"I..iya juga sih, tapi tetep aja gue kesel sama dia!" Alessa tetap bersikeras.

Acha dan Ghea hanya bisa menghela nafas, mereka sudah paham dengan sifat keras kepala Alessa. Dan susah sekali untuk dibujuk ketika sedang merajuk.

* * * * *

Sedari tadi Alessa hanya diam tak memperhatikan penjelasan Radit di depan kelas. Bahkan ia malah lebih memilih memalingkan wajahnya menghadap jendela

Acha dan Ghea pun hanya bisa menggelengkan kepala mereka melihat tingkah merajuk sahabatnya yang sudah seperti anak kecil.

Radit yang sadar akan gerak-gerik Alessa sedari tadi, akhirnya memilih untuk menghampiri gadis itu.

"Kenapa?" Tanya Radit.

"Auk!" Alessa semakin memalingkan wajahnya.

"Nanti ke ruangan saya." Ucapnya.

"Kenapa? Mau ngomelin saya lagi?" Alessa masih enggan menatap Radit.

"Saya tunggu." Radit beranjak meninggalkan Alessa.

"Bodo!" Jawabnya cuek.

Acha dan Ghea menatap Alessa cengo, bagaimana bisa gadis ini begitu keras kepala.

Kriiiiinggggg!!!
Bel istirahat berdering kencang. Semua murid berhamburan keluar dari kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah demo minta di isi. Termasuk Alessa, gadis itu bangkit dari kursinya, berniat pergi ke kantin.

"Ayoo guys! Gue laper nih!" Ajaknya pada Acha dan Ghea.

Kedua gadis itu menatap Alessa heran.
"Lo gak keruangan pak Radit?" Tanya Acha.

GRABBING YOU [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang