02. Reason meet

53 15 34
                                    


"Permisi, kamu Bae Jinsoo kan?".

Aku refleks menoleh ke arah sumber suara barusan. Laki-laki dengan pakaian serba hitam. Memakai kacamata dan topi yang berwarna sama lengkap dengan masker.

Aku curiga dia adalah penculik anak-anak kecil. Tampilannya sangat mencurigakan.

"M-maaf anda siapa?" ujarku sopan.

"Ck, kita kan sudah janjian untuk ketemu!". Balasnya santai namun membuat aku sedikit terkejut.

Apakah ini benar RJ?. Jika iya kenapa dia harus memakai pakaian seperti ini. Style nya sangat mirip idol yang sedang menyamar untuk keluar jalan-jalan.

"K-kamu RJ?" tanyaku spontan. Aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah nya karna ditutupi oleh masker. Dan ditambah kacamata hitam itu.

Laki-laki itu kemudian melepas kacamata nya dan juga menurunkan sedikit masker nya ke bawah. Dan saat itu juga aku hampir mengumpat karna sangking terkejutnya.

What the fuc— sttttt! Laki-laki di depan ku itu langsung membekap mulutku dengan kedua tangan nya. Beruntung sekali tangannya harum.

"Jangan sebut namaku disini— bahaya!" ketus nya memperingatiku.

Aku masih tidak percaya dengan apa yang ada di depanku sekarang. Seorang idol dari boygrup kesukaanku. Aku tidak sedang bermimpi kan? Siapapun tolong yakin kan aku.

"T-tapi gimana mungkin? Jadi selama ini kamu pakai nama RJ?" aku menatap nya tidak percaya. Orang-orang disekitar kami berdua pun agaknya merasa risih mendengar suaraku.

Terserah aku tidak peduli! Aku benar-benar sedang terkejut sekarang.

Renjun hanya membalas anggukan, lalu dia menarik pergelangan tanganku membawaku agak jauh sedikit dari kerumunan orang.

"Aku masih nggak percaya kalau kamu RJ" cibirku melepaskan pegangannya.

Renjun menghela napas panjang. "Kamu kan sijeuni pasti hafal dong kalau singkatan namaku itu RJ. Atau jangan-jangan kamu ini solo stan?.

"Hehe, aku lebih cenderung ke Jeno sih"  gelakku.

Tapi, aku jujur awalnya aku memang menyukai Haechan. Dan setelahnya Jeno datang lalu mengambil alih tahta perbiasan ku di Nct.

"Ck, memang nya apa bagus nya Jeno?" tanya Renjun. Kedengarannya seperti meremehkan.

"Ih Jeno tuh punya pesona yang kuat diantara member. Menurutku sih gitu.

"Haha, kamu yakin? Pesonaku nggak kalah kuat lho. Lalu Renjun mendekatkan wajah nya ke wajahku. Aku spontan mundur beberapa langkah kebelakang.

"Mau kamu apasih sampai nyamar begini?" tanyaku kesal.

"Tunggu kamu nggak senang ketemu sama ku secara langsung gini?. Diluaran sana fans ku harus bayar mahal lho supaya bisa ketemu langsung dan itupun cuma satu— sampai tiga menit.

"Aku cukup senang dan terkejut kok. Cuma ya nggak sesenang kalau aku ketemu Jeno. Udah buruan jawab pertanyaanku!

"Dasar ngga bersyukur!. Oke to the point aku mau minta bantuan kamu!"

"Bantuan? kamu nggak salah?"

Untuk apa dia meminta bantuan kepadaku. Apa yang bisa aku lakukan untuk seorang bintang seperti nya?. Aku hanya gadis miskin dan menyedihkan.

"Dengerin dulu sampai akhir! Jadi— aku tahu masalalu mu, tentang orang tua mu dan kamu yang sekarang.

"Tunggu— aku memotong kalimatnya. Dari mana dia tahu semua itu? kamu tahu semua itu dari mana?.

VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang