03. Kehancuran hati

470 84 24
                                    

Kupikir kamu menyembuhkanku. Tapi tidak, kamu malah makin membuatku hancur.

-Aditya Bumi Chakra Buana

-

-

-

Semua orang terdiam begitu mendengar teriakan dari Bumi. Ini adalah kali pertama dia berani membentak Saka, sebelumnya dia tak pernah membentak kakak tertuanya itu. Sebegitu bencinya dia pada sang mama sampai dia berani berbuat seperti itu?

"Dek?" Syifa memandang Bumi sendu.

"Aku gak suka makanan dari orang lain." ucap Bumi lalu pergi, kali ini dia benar-benar pergi dia bahkan tidak minta maaf atas tindakannya tadi.

Saka hanya diam menatap kepergian adiknya itu, ada rasa sakit di hatinya. Dia benar-benar sangat rindu dengan masakan mamanya itu. Devan mengerti situasi yang terjadi saat ini, dia segera mengajak Andy dan Jendral ke kamarnya.

"Bang.." Syifa berjalan mendekati Saka dan memeluknya.

"Abang buat salah yah mba?" tanya Saka pelan.

"Aku tau bang, kalian gak ada yang salah. Kalian rindu sama mama sebenarnya aku tau." Syifa semakin mempererat pelukannya.

"Nanti aku coba bicara sama Bumi ya? abang istirahat aja biar aku yang simpen makanan ini." Syifa melepas pelukannya lalu mengambil kantong plastik hitam di tangan Saka.

"Biar abang aja mba." Saka berjalan ke kamar Bumi.

Di lain tempat, Bulan sedang disibukkan oleh beberapa file dari flashdisk yang Bumi berikan seminggu yang lalu. Sudah hampir 5 menit dia mencari file kerja kelompoknya tapi nihil, dia tak bisa menemukan file itu.

"Ini di mana sih? jangan-jangan Bumi salah ngasih flashdisk deh." kesalnya sambil mengotak atik file di depan matanya.

"Hah!!" Bulan menyerah dia sangat yakin jika Bumi salah memberinya flashdisk.

Matanya tertuju pada salah satu file yang berjudul "Semesta dan kisahnya." Akhirnya, dia menemukan file tersebut. Matanya berbinar dia langsung membuka file tersebut. Tapi ada yang aneh, di sana berisi banyak sekali dokumen padahal tugas kelompok dia hanya satu dokumen saja.

"Lah ini apaan? Nama filenya bener kan? Kok banyak banget filenya?" Bulan mencoba membuka salah satu dokumen dan membacanya.

12 Agustus 2018

Besok hari ulang tahun gue, semoga aja ayah inget. Gue gak mau harapin apapun dari mama, cukup ayah ada di sini gue udah seneng banget. Dan dia, apa dia bakal ngucapin ulang tahun?

Semoga aja dia ngucapin kaya tahun sebelumnya, dan dia adalah pengucap pertama. Ulang tahun kali ini, gue bakal ungkapin semuanya ke dia. Semoga ini adalah kado ulang tahun terindah dari dia.

TTD
Bumi

Bulan tak tau harus berkata seperti apa, dari isinya saja dia sudah tau jika ini adalah file diary milik Bumi. Dia langsung melepaskan flashdisk itu dari laptopnya.

"Bodoh gue buka privasi orang." ucap Bulan dengan menggeplak kepalanya pelan.

"Tapi dia siapa?" tanyanya.

"Mau ungkapin semuanya? Bumi ada suka sama orang? Siapa? ih apaan sih itu privasi dia Bulan!!!" Bulan beranjak dari meja belajarnya menuju jendela dan membukanya.

BentalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang