Indhira Karvi Lavanthika. Nama yang indah bukan? Aku tau, nenekku memang suka akan keindahan. Sayangnya tidak untuk orang tuaku, mereka justru senang membuat seisi rumah berantakan.
Okelah lupakan mereka sejenak, aku sedang di kampus jadi mari kita pikirkan ini dulu. Gimana bisa, aku satu kelompok dengan orang-orang yang justru ingin aku hindari? Buruk! Ini berita buruk sekali, karena selama satu bulan lebih, aku harus berinteraksi dengan mereka.
Aku memegang ponselku erat-erat. Nama-nama yang tertulis dilayar, itu adalah nama sakral. Bagaimana bisa?
"Kaivan Kastara Naradipta hukum, Salsa Okta Kamania psikologi, Divya Nada Gistara managemen, Fazwan Izhwar Rafandra ekonomi," gumamku pelan. Membayangkan KKN bersama mereka membuat mataku berkedut. Demi apa, ini adalah hal terburuk.
Aku langsung membuka buku yang kuletakkan di dalam tas.
"LIST MAHASISWA YANG HARUS INDHIRA HINDARI."
Tulisan besar menjadi pembuka buku itu, perlahan kuteliti lagi nama-nama tersebut.
1. Kaivan Kastara Naradipta, si jenius dengan IQ 145. Begitu sempurna sampai-sampai banyak mahasiswi yang mengincarnya, sayangnya ... Indhira harus jauh-jauh, karena Kava adalah sosok yang akan membuat jiwa insecurenya bangkit.
2. Fazwan Izhwar Rafandra, jika dari jauh saja banyak mahasiswa yang ketakutan mungkin menjauh adalah pilihan terbaik. Karena tentu saja Indhira bukan tipe pencari masalah, perusuh tidak masuk kamus kehidupan Indhira.
3. Salsa Okta Kamania sudah pasti jadi orang pertama yang Indhira tolak jika diajak berteman. Alasannya? Indhira sendiri tidak tau. Mungkin karena Indhira tidak suka dengan orang yang banyak omongnya.
4. Divya Nada Gistara, si ambisius. Bahkan Indhira tak pernah membayangkan bertemu dan satu fakultas dengan sosok Divya yang bahkan tak mirip manusia. Divya itu robot! Sungguh, Indhira yakin itu. Karena Divya tak pernah tersenyum bahkan jarang berbicara.
Empat peringkat pertama orang berbahaya di Universitas Nawasena Widyadharma versi seorang Indhira. Dan hidup bersama mereka? Ini akan membuat otak dan fisikku bermasalah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable
ChickLit"Dunia ga bisa kalau hanya dilihat dari satu sisi." "Tingkat Kepuasan dan Kebahagiaan orang itu beda-beda." "Jangan lupa bersyukur hari ini." "Jadi lemah bukan suatu kesalahan." "Jangan nyerah! Masih banyak tukang bakso yang harus kita incipin rasa...