Chapter 4

42 7 0
                                    

Haechan terbangun saat Mark keluar dari pintu, suara pintu menariknya dari tidur. Dia tak langsung beranjak, matanya menatap sekeliling. Ruangan menjadi lebih lengang, dan dingin. Haechan tahu Mark baru saja keluar, entah untuk keperluan apa. Dia merasa agak kecewa karena Mark tak membangunkannya terlebih dahulu, Haechan tak suka ditinggalkan tanpa kabar.

Bicara soal kabar, dia juga belum memberi kabar Lucas sejak chat terakhir tadi malam, bodoh sekali dia melupakan hal penting itu. Tangan kecil itu meraba sekitaran ranjang, berniat mendapatkan ponsel dan segera memberi kabar pada Lucas . Dia sudah bisa menebak berapa banyak panggilan tak terjawab, dan pesan masuk yang belum terbaca. Haechan yang pintar ini memasang mode silent pada ponselnya.

Tangannya tak menjangkau apapun di ranjang, Haechan tak menemukan ponselnya. Dia beranjak, berniat mencari di tempat lain. Matanya menemukan benda persegi itu berada pada meja samping ranjang, bersama note dari Mark? Jadi pria itu meninggalkan note sebelum pergi.

Aku keluar untuk membeli resep, dan kue kecil. Mungkin aku akan kembali dalam satu jam kedepan. Jangan berjalan dulu! Dokter mengatakan kakimu tak boleh terlalu banyak bergerak.

-Mark-

Resep? Dia satu-satunya yang sakit di sini. Jadi dia diperiksa dalam kondisi tidur? Haechan tertawa pelan, merayakan kebodohannya yang tak berlimit. Haechan jadi merasa menyesal karena kesal tanpa alasan. Dia meregangkan tubuhnya yang cukup kaku, tidur hampir empat jam bukan sebentar. Haechan masih sangat ingat dirinya mengajukan diri untuk menemani Mark seharian, kenyataannya yang dilakukan hanya tergeletak seperti batu tanpa melakukan apapun. Haechan, kau sungguh memalukan!.

***

Masih ada empat puluh lima menit sampai Mark kembali, sebentar lagi sudah masuk waktu makan malam. Mereka belum memiliki rencana untuk makan malam, tapi sepertinya dia ataupun Mark tak akan keluar malam ini. Mungkin dia akan memesan makanan sebelum Mark kembali, dia ingin mencoba Morbradboffer, pork tenderloin yang dimasak dengan cara digoreng bersama mentega, dan rendaman krim kental.

Ada 20 panggilan tak terjawab, 50 pesan belum terbaca, itu yang ditemukan Haechan saat membuka ponselnya pertama kali. Lucas agak mengerikan memang, tapi hal itu juga menjadi salahnya karena tak memberi kabar hampir 12 jam. Menjadi wajar sekali jika Lucas khawatir dengan keadaannya. Kebanyakan pesan menanyakan kabar, dan kenapa dirinya tak menjawab pesan, dan panggilan. Haechan memilih untuk mengirim pesan.

Haechan

Maaf Luke...aku kelelahan semalam, dan aku baru saja bangun tidur ╥﹏╥

Sweet dream Luke, jangan lupakan makan siangmu besok!

Saat ini seharusnya di sana sudah hampir tengah malam, mungkin Lucas akan membaca pesannya besok pagi.

Haechan sudah menghubungi room service untuk makan malam. Sekarang dia bingung karena tak ada yang bisa dilakukan, sebenarnya Haechan ingin mandi, tapi teringat note dari Mark dia memilih urung. Haechan membuka kembali macbook milik Mark, menonton serial Larva cocok untuk menghabiskan waktu menunggu Mark, kartun itu sangat menggemaskan menurutnya. Dia sudah menonton kartun lucu itu sejak pertama kali dikeluarkan. Dulu kartun lucu itu hanya di upload di Youtube, baru kemudian masuk di TV kabel KBS dan menjadi salah satu kartun paling digemari di Korea Selatan. Padahal dulu kartun itu hanya dibuat sebagai pesaing Angry Bird, siapa yang akan menyangka kalau kartun ini sekarang tayang di kurang lebih 30 negara di seluruh penjuru dunia. Larva adalah kartun lucu yang tak bisa dilewatkan banyak orang termasuk Haechan.

***

Tak sampai 10 menit Mark sudah berada di depan pintu kamar, dia tergesa memasukkan key card, lalu segera masuk setelah pintu terbuka. Mark bisa mendengar tawa Haechan dari depan, Haechan sudah terbangun sepertinya, padahal dia pergi tak terlalu lama. Lelaki sepertinya belum menyadari keberadaannya, Haechan itu masih asyik dengan macbook miliknya, pasti serial Larva.

Rests On Nyhavn [MarkHyuck] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang