Chapter 10

33 6 0
                                    

Pikiran Yuta bercabang sejak beberapa hari yang lalu. Kekasihnya mengambil banyak ruang di otaknya akhir-akhir ini. Kemarin, saat Mark sampai dalam keadaan tidak baik Yuta langsung memanggil Luke untuk memeriksa pria itu.

Mark terlalu stress, dan dehidrasi. Beberapa bagian lambungnya terluka cukup parah, kau harus memperhatikan konsumsi alkoholnya. Dia terlalu banyak minum cairan itu dalam perut kosong. Jika dalam dua hari tidak membaik, kita perlu merawatnya di rumah sakit.

Itu yang dikatakan Jeno setelah selesai memeriksa kekasihnya, ucapan dokter itu mengusik pikirannya. Mark orang yang memperhatikan dirinya sendiri, seharusnya pria itu tak akan pernah meneguk alkohol dalam perut kosong seperti perkataan Luke. Tidak jika kondisi pria itu baik-baik saja. Mark juga banyak diam akhir-akhir ini, beberapa kali Yuta menemukannya sedang melamun menatap ponselnya. Pria kesayangannya itu juga menjadi lebih mudah gelisah dalam waktu tertentu. Dan juga, Mark selalu marah saat tak menemukannya di manapun. Singkatnya, Mark menjadi lebih clingy meskipun lebih pendiam.

Beberapa kali dia berniat menanyakan hal itu, tapi kemudian urung. Kondisi Mark belum bisa dikatakan begitu baik, dirinya tidak sampai hati untuk memaksa Mark menceritakan mengenai kekacauannya. Pria itu masih harus tinggal di ranjangnya sampai beberapa hari kedepan. Perutnya Mark masih begitu sensitif, Yuta bahkan sampai membawa pekerjaannya ke rumah demi membuat pria itu merasa nyaman.

Yuta menghela napas, lengannya bergerak mengusap kepala Mark yang tengah meringkuk ke arahnya. Semalam mereka tidur lebih cepat, tapi Mark sepertinya tidak berniat untuk bangun cepat. Dia beringsut bangun, kemudian meregangkan badannya untuk menghalau malas, membuka separuh gorden untuk membiarkan cahaya matahari memasuki ruangan. Yuta kemudian beranjak menuju dapur, berniat membuat bubur abalon untuk kekasih tampannya.

***

Mark mengerjapkan mata silau, tidurnya terganggu karena cahaya matahari memantul dari lantai kamarnya. Tangannya meraba sisi lain ranjang, Yuta tidak berada di sana. Hidungnya mencium beberapa aroma masakan dari luar, beberapa kali dia juga mendengar suara benda jatuh dari arah dapur, sepertinya Yuta tengah sibuk memasak untuknya. Pria itu tidak pernah memasak dalam hening, Mark terkekeh ringan, masih pagi, tapi otaknya sudah mengajaknya berpikir berat. Dia tiba-tiba dirinya merasa bersalah karena berbuat curang kepada Yuta. Mark kemudian mengusap wajahnya kasar, berusaha bangun dan menyandarkan badan pada kapala ranjang. Kepalanya terasa berputar sebentar, tangannya menjangkau ponsel dari nakas, memeriksanya dengan seksama, berharap setidaknya ada satu nomor asing yang menghubunginya pagi ini. Sekali lagi dia terkekeh, kali ini lebih keras. Menertawakan harapan bodohnya pada orang yang bahkan tidak pernah bertukar nomor ponsel dengannya. Konyol sekali.

Mark kemudian melemparkan ponselnya asal ke sisi ranjang, separuh hatinya merasa kesal dan marah. Mark sulit sekali untuk bangkit dari kejadian mengerikan beberapa hari yang lalu. Bayangan wajah Haechan tidak pernah keluar dari kepalanya, saat dirinya berada dalam pelukan Yuta wajah itu masih sempat menari-nari di otaknya. Bahkan saat ini Haechan sudah berputar-putar di kepalanya, padahal dia baru saja membuka mata. Mark mengacak rambutnya kasar, berusaha mengeluarkan Haechan dari kepalanya.

"Hei hei, kenapa? Kepalamu sakit?" Mark hampir terlonjak saat tiba-tiba Yuta masuk ke dalam ruangan membawa sarapan, pria itu menginterupsinya dengan kekhawatiran. Mark hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Kenapa hm?" Yuta menempati ruang kosong di sebelah Mark, pria itu meletakkan sarapan yang di meja.

"Aku tidak menemukan kakak di sebelahku."Mark beringsut mendekat pada Yuta, pria itu kemudian menenggelamkan kepalanya di perut kekasihnya untuk menghilangkan rasa kalut. Yuta sempat merasa heran, seharusnya Mark jelas tau dia berada di dapur. Yuta tidak pernah memasak dengan hening. Pria itu kemudian tersenyum, tangannya mengusap lembut kepala Mark di perutnya.

Rests On Nyhavn [MarkHyuck] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang