04

144 23 4
                                    

🧸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧸

"mau makan apa Rin?biar gue yang pesenin" tanya Yuqi pada Arin yang sedari tadi matanya belum lepas dari ponsel. Sekarang sudah sore, Arin jadi ingat Soobin di rumah sana.

"Choi Arin!!" tekanan dalam setiap kata akhirnya menyentak Arin, gadis itu menatap cepat sang teman "samain aja" jawab Arin mematikan ponsel kini matanya menatap keluar jendela restoran, dapat di lihat rintik hujan mulai hadir.

"iyaa anjing bahagia banget gue atas kembalinya babi elo" suara Yuqi yang tiba-tiba terdengar kasar berhasil memutar kepala Arin, Arin menatap Yuqi penuh tanya yang ditatap hanya tersenyum sambil memberi kode kalau ia sedang menelpon temannya,Haknyeon. "udah ah gue tutup.bye"

"Haknyeon kenapa Qi?"

"oh ini kemarin dia datangin gue nangis-nangis terus bilang babinya ilang, dari pagi sampe sore kita keliling tuh buat nyari sibabi tapi nggak ketemu, karena gue kasian yaudah gue masukin daftar hewan hilang aja tuh dan syukurnya tadi ada orang yang nemuin dan langsung ngehubungi Haknyeon deh. Dia nelpon buat bilang makasih karena udah di bantuin" jelas Yuqi panjang lebar, selesai ia bercerita makanan pun datang. Bukan pelayan, yang mengantar makanan pesanan adalah seorang pria kanada.

"cerita apaan seru banget" itu Mark, pemilik restoran, teman jaman kuliah, dan dia pria yang diam diam Arin suka. selesai meletakkan pesanan di atas meja,pria tampan tersebut mengambil tempat duduk di samping Arin. Jangan tanya sudah pasti Arin menahan gugup.

"ini soal babinya Haknyeon" jawab Yuqi enteng. Bahkan teman dekatnya Yuqi saja tidak tau perihal rasa Arin, sedari dulu Arin menyimpan rapat rahasia rasanya itu, karena terlalu rapat enggan ketahuan kini Mark hampir di miliki wanita lain.

Mark mengangguk paham "ingat hari ini nggak?"

"Jumat" jawab Yuqi dengan mulut penuhnya

"bukan bego" kekeh Mark "ingat nggak Rin?" mark menatap Arin sambil bertopang dagu. Arin mengangkat wajahnya, iapun tidak ingat ada apa dengan hari ini.

"benerkan hari ini Jumat" jawabnya sependapat dengan Yuqi. responnya beda, Mark terkekeh mendengar jawab Arin usapan gemas pun mendarat di pucuk kepala "gemes banget sih" katanya yang langsung bisa membuat Arin terdesak dan bersemu.

"apasih bule Arin keselek tuh, nih minum Rin" sewot Yuqi. Mark terkekeh, dari jaman kuliah tingkah Arin selalu bisa mengundang tawanya.

"makasih Qi"

"lo beneran nggak ingat Rin?"tanya Mark ulang, Arin kembali menggeleng "hari ini tanggal 18 Juni harusnya sihh ada yang ulangtahun" kata Mark lagi sembari memberi kode pada seorang pelayan.

[✓]One Day, The Boys🧸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang