Prolog: Jakarta adalah Neraka dunia

3.2K 231 7
                                    

08:30
Senin, 13 Maret 2021.



















"ANJING LO!"

Bugh!

Bugh!

Brakk!

Terjadi kegaduhan dari dalam kelas. Pertengkaran antara dua lelaki dengan satu perempuan. Tidak ada yang berani melerai bahkan ada yang sudah tak peduli. Mereka sudah terbiasa menyaksikan pertengkaran yang di lakukan oleh perempuan tersebut.

Si siswi paling berandal di sekolah mereka.

Jam pelajaran sedang berlangsung membuat teriakan dari si perempuan tadi terdengar sampai ke luar kelas. Tapi sampai sekarang tak ada guru yang menyadari dan menghampiri kelas ini.

Lelaki berambut pirang yang tadi ditendang sampai jatuh tersungkur bangkit. Berdiri dengan tegap walaupun perut dan punggungnya terasa sakit. Dia menatap tajam ke arah perempuan yang sedang bergulat dengan temannya. Sedetik kemudian ia berlari, menghampiri perempuan itu lalu menendang pinggangnya sampai jatuh.

"Bangsat," perempuan itu memegangi pinggangnya, melirik tajam ke dua lelaki di depannya. Dia berdiri. "By one by one. Lu mau main keroyokan ama cewek? Banci lu?"

"Ngapain, kalo di kasur baru gua mau by one." sahut lelaki berambut pirang dengan senyum nakal.

"Lo kan l*nte. Ayolah gua bakal bayar mahal kok. Satu jam lima ratus rebu." sahut yang lain.

"BANGSAT! MATI LU K*NTOL!!!!!" Dengan emosi yang membuncah perempuan itu meninju pipi berambut pirang lalu menendang perut lelaki yang lain. Meraih kayu dari patahan meja akibat pertengkaran mereka, dia gunakan kayu itu untuk memukul kepala berambut pirang lalu menendang dada lelaki lain yang baru bangkit. Meninju wajah berambut pirang berkali-kali sampai hidungnya mengeluarkan darah. Terakhir dia tinju perutnya lalu menendang dadanya sampai jatuh.

Dia ingin menghampiri lelaki berambut pirang tapi punggungnya di tendang sampai jatuh tengkurap. Belum sempat melawan tubuhnya di tarik paksa lalu pipinya di tampar. Dengan menggeram perempuan itu menendang kakinya lalu mendorong lelaki tersebut sampai jatuh terlentang. Meninju wajahnya berkali-kali sampai bengap dan hidungnya mengeluarkan darah. Dia paksa lelaki itu berdiri lalu menarik tangannya dan memutarnya ke belakang sampai berbunyi krek! Lelaki itu pun menjerit. Dia dorong dadanya sampai jatuh. Lelaki itu berbaring sambil terus menjerit menahan sakit.

"Sekarang giliran lo. Pengen gua patahin yang mana." perempuan itu menghampiri lelaki berambut pirang yang tengah kesakitan di sudut dinding. Darah segar masih mengalir dari hidungnya.

Dia cekik lehernya dan memaksa si berambut pirang berdiri. Membuka mata saja sepertinya lelaki itu sudah tidak bisa. "Lo mau badan gua? Bisa bayar berapa lo." dia tinju hidungnya dengan tangan yang lain. "Mimpi aja lo k*ntol." tangannya yang terkepal terangkat, dia ingin memberi tinjuan lagi tapi seruan di belakang menghentikannya.

"APA APAAN INI?!!!!!" ada satu guru wanita yang datang melotot melihat keadaan di kelas. Dia semakin marah karna sekarang adalah jam pelajarannya. "INI KENAPA LAGI?!!!! KENAPA GAK ADA YANG LAPOR KE IBU???!!! KETUA KELASNYA MANA INI?!!!!" Semua murid yang berada di kelas menjadi berdiri. Sedikit panik dan mencari pembelaan. Guru tersebut menoleh, matanya bertemu dengan si pelaku keributan yang menatapnya datar. "NGAPAIN LAGI KAMU?!!! SETIAP HARI SELALU BIKIN ULAH BIKIN SAYA MALU AJA! DASAR CEWEK NGGAK BENER!!!"

Perempuan itu hanya melengos. Menoleh ketika merasakan lelaki ini mulai kembali melawan. Dia tinju wajah si rambut pirang. Cekikan di leher belum ia lepas. Dia dorong ke dinding dan mencekik dengan kuat. Meninju wajahnya berkali-kali sampai darah kembali keluar mengenai seragamnya.

DOUBLE TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang