22. F4 and The Bad Girl

1K 122 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Jika di ingat kembali Sayler tak bisa berhenti tertawa. Pulang sekolah ramai-ramai menaiki mobil Jason di tengah hujan deras dan membiarkan motornya tertinggal di parkiran sekolah. Duduk berdesakan hingga penuh sesak hingga terasa nyeri di bagian bokong. Terlebih mengingat kelakuan teman-teman Jason yang tak bisa diam membuat perut Sayler keram karna banyak tertawa.

Hujan baru berhenti tepat jam enam sore. Jason tadi sudah berjanji akan mengantarkan motornya nanti malam. Jam tujuh Jason memberi pesan akan datang jam delapan. Sayler pun segera berganti baju dan menunggu Jason didepan Komplek.

Menoleh ketika mendengar suara derum motor yang ramai dari belokan. Melihat lima motor melaju ke arah sini dengan lima pemuda mengendarai motornya masing-masing. Sayler tersenyum, bangkit berdiri mendekati mereka yang berhenti didekat warung.

"Pakett," Jason menekan klakson dua kali membuat Sayler tertawa.

"Makasi bang,"

"Cantik amat malem-malem mau kemana neng," Goda Hardin melihat penampilan Sayler yang sudah rapih dengan jaket kulit putih dengan crop top hitam dan celana yang senada.

Sayler tersenyum miring mengibaskan rambutnya sok cantik. "Biasa lah, jadwal malem. Nyari om duda," memainkan kedua alisnya dan mengedipkan sebelah mata. Hardin dan Jeremy berseru.

"Ooohhh gituu," seru Jason turun dari motor berjalan mendekati Sayler. Memberikan kunci motor yang langsung diterima. "Udah nyampe kan motornya, gua balik dah,"

Sayler tersenyum geli melihat Jason berbalik begitu saja menghampiri motor Jeremy. Tingkahnya seperti anak kecil yang sedang merajuk dengan wajah cemberut.

"Kok cepet banget gak mau duduk dulu?" ujar Sayler dengan menahan senyum membuat Jason berbalik badan.

"Au ah,"

Sayler tertawa. "Yaudah kalo mau balik, babay," melambaikan tangannya pada Jason yang semakin merengut.

"Lu kebangetan gak peka nya apa gimana si anjir, tahan kek gitu. 'Sayang, sini dulu' gitu kek apa kek," serunya dengan kesal menghentakkan kakinya.

DOUBLE TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang