1. Hello Morgan
"Morgan!" sapa seorang gadis berkuncir dua itu dengan gaya biasanya. Lucu dan kekanakan. Sedangkan yang dipanggil tak mau menoleh dan tetap berjalan di koridor sekolah. "Ish, selalu aja kayak kulkas"
Morgan Nino Gutama. Cowok berkulit putih bersih, hidung mancung, alis tebal, dan rahang tegas. Anak seorang direktur utama sekaligus pemilik perusahaan Gutama Grup. Perusahaan properti yang sekarang sedang berada di puncak keberhasilannya. Juga seorang murid kelas XI IPS 2 SMA Ramorta yang selalu menjadi incaran murid-murid terutama cewek karena parasnya yang tampan.
"Morgan, denger nggak sih Rachel panggilin dari tadi?" tanya Rachel yang berhasil mencekal tangan Morgan agar lelaki itu menghentikan langkahnya. Dan itu berhasil.
Morgan menoleh datar pada wanita di samping kanannya itu. "Apaan sih? Ganggu hidup gue aja." Morgan menyentak tangan Rachel dan menatap tajam ke arah cewek bermata indah itu.
"Morgan nanti pulang sama siapa? Rachel boleh nebeng nggak? Soalnya-" Morgan memotong ucapannya.
"Nggak. Gue sibuk."
"Sibuk ngapain? Sama siapa? Sama cewek ya?"
"Denger ya. Gue ngapain dan sama siapa itu bukan urusan lo."
"Ih tapi kan-" Ucapan Rachel kembali terpotong.
"Rachelia Anandhya. Cewek cupu. Gak tau malu. Bodoh. Dan otaknya cuma setengah. Lo itu siapa gue? Gak usah berharap lebih deh sama gue. Sampai kapan pun gue gak akan suka sama lo. Paham?"
Rachel menghela napasnya berat. Ia lantas tersenyum ke arah Morgan. "Yaudah gak papa. Tapi besok bisa kan pulang bareng sama Rachel?"
Nih anak harus gue apain sih biar pergi? Morgan menatap tajam ke arah Rachel. "Nggak. Dan akan selalu nggak!" setelahnya Morgan pergi meninggalkan Rachel sendirian.
Semangat Rachel! Sebenarnya Morgan itu suka sama lo. Cuma dia gengsi aja. Rachel mengepalkan tangannya ke atas seperti meninju udara.
*
"Kenapa lo ngab? Dateng-dateng mukanya kusut amat?" Tanya Leon, teman sekelas sekaligus sahabat Morgan. Saat ini mereka sedang di gudang belakang sekolah. Tempat yang juga menjadi markas mereka karena tidak ada yang berani menjamah tempat itu karena sedikit berhantu.
"Biasalah. Lo kayak nggak kenal Morgan aja Le. Kalo mukanya udah ditekuk kayak gitu, pasti masalahnya nggak jauh-jauh sama Rachel." timpal Ronald, teman Morgan satunya.
Siapa yang tidak tahu Geng Gaxion di SMA Ramorta. Geng yang terdiri dari lima orang lelaki tampan yang dipimpin oleh Morgan. Geng yang terdiri dari Morgan, Leon, Ronald, Juna, dan juga Dewa. Meskipun cuma berlima, namun semua orang takut pada kelimanya karena aura yang diberikan oleh mereka. Menyeramkan.
"Lagian si bos udah dikejar-kejar cewek cakep kayak Rachel malah menghindar. Kalo nggak mau biar buat gue aja bos. Gue siap sedia bahagiain dia." Tawar Juna sambil menepuk dadanya bangga.
"Ye, itu mau-mauan lo aja Jun." ucap Ronald membuat teman-temannya tertawa kecuali Dewa. Sedangkan Dewa hanya diam mengamati obrolan teman-temannya.
"Sialan lo Ron."
"Emang lo beneran nggak mau sama Rachel Mor? Dia itu cantik, polos, nggak aneh-aneh. Cuma kelakuannya aja yang kadang absurd dan aneh." Ucap Leon.
"Sampai kapan pun gue gak bakalan suka sama tuh cewek aneh." balas Morgan singkat, padat, dan menusuk.
"Ati-ati sama omongan, nanti kena batunya." ucap Dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Morgan
RandomIni hanyalah kisah tentang gadis aneh yang berhasil membuat pria yang dulunya sangat membencinya, kini menjadi pria yang membayangkan untuk berpisah dengan gadisnya saja ia tak mau. Apalagi sampai itu menjadi kenyataan. Klasik? Memang. Tapi tak sela...