Rachel dan Tingkah Ajaibnya

0 1 4
                                    

2. Rachel dan Tingkah Ajaibnya

Rachel mengejar Morgan yang semakin menjauh. Karena langkah kaki Morgan dan Rachel yang berbeda, membuat Rachel sedikit kewalahan mengejarnya. Hingga tiba-tiba..

Bugh...

"Aw" adu Rachel tatkala kakinya menyandung kakinya yang lain hingga ia terjatuh.

Morgan menoleh ke asal suara. Ia melihat Rachel yang sudah duduk bersimpuh dengan lutut yang memar. Ia kembali melangkahkan kakinya. Tak peduli dengan Rachel apapun yang gadis itu alami.

Terdengar suara Satya berteriak dan langsung menghampiri Rachel yang saat itu sedang meringis kesakitan.

"Rachel, lo nggak papa?" Tanya Satya lembut.

Morgan mendengarnya. Dasar penjilat, semuanya aja lo rebut terus lo rusak. Tapi bodo amat deh, itu kan Rachel. Bagus juga kalo Rachel nggak ngejar-ngejar gue lagi. Batinnya.

Ah sial! Baru beberapa langkah ia berjalan, ia sudah berhenti lagi. Melihat Rachel kembali dan menatap luka memar itu lagi, kasihan. Ia ingin pergi dari sana, tapi tubuhnya menolak.

Ia menghampiri Rachel dan menggendongnya dengan gaya bridal style. Rachel yang tak siap langsung mengalungkan tangannya di leher Morgan. Ia membalikkan tubuhnya dari Satya dan hendak melangkah pergi.

"Lo mau bawa Rachel kemana? Dia luka, harus bawa ke UKS dan itu bukan jalan mau ke UKS." Tanya Satya kebingungan.

"Pergi, ini tanggung jawab gue. Gak usah sok baik lo jadi orang." Jawabnya dingin dan langsung pergi meninggalkan Satya.

Morgan membawa Rachel di gudang belakang sekolah. Bukan, dia tidak bermaksud apa-apa. Dia hanya tak mau menjadi bulan-bulanan orang-orang karena menggendong Rachel dan berduaan di UKS saat jam pelajaran berlangsung.

"Mo-Morgan mau ngapain?" tanya Rachel saat keduanya hampir sampai di gudang yang menjadi markas Geng Gaxion itu.

Morgan hanya diam dan melanjutkan langkahnya.

Rachel yang tak mendapat respon dari Morgan kembali membuka mulutnya. "Ah pasti Morgan mau uwu-uwuan sama Rachel kan di gudang?" tebaknya seraya tersenyum malu-malu monyet.

Eh tapi kan gudangnya serem banget, ada mbak kunti juga lagi. Eh tapi kan lumayan bisa modus sama Morgan. Eh nggak nggak, gimana kalo Morgan ngapa-ngapain gue? Huaaa mamaaa, Rachel takut. - Batin Rachel.

"Morgan kok diem aja sih? Jangan-jangan Morgan mau macem-macem ya sama Rachel? Ngaku" desak Rachel seraya menunjuk muka Morgan.

Morgan yang dicercah pertanyaan yang luar biasa dari Rachel hanya bisa menghembuskan napasnya. Ia lantas mendorong pintu gudang dan masuk ke dalamnya. Tak lupa ia juga menutup pintu itu lagi agar tak ada yang mengintip.

Rachel yang baru pertama kali melihat isi dari gudang tersebut langsung menganga lebar. Ia keget dengan barang-barang yang ada di dalamnya. Bukan, ini bukan gudang sekolah yang isinya hanya bangku rusak dan berdebu seperti di film-film atau sekolah lain. Ini adalah gudang sekaligus markas dari Geng Gaxion. Sudah tertebak bagaimana isinya bukan?

Morgan mendudukkan Rachel di salah satu bangku yang ada di sana. Kemudian ia beranjak ke kulkas dan mengambil es batu di sana.

"Morgan, ini gudang apa hotel? Kok nggak kayak gudang sekolah yang nyeremin? Katanya di sini banyak mbak Kunti. Katanya mbak Kunti suka di sini nongkrong sama Mas Poci." heran Rachel dengan gudang yang berisi barang-barang seperti kulkas, kasur, tv, PS pun juga ada di sana. Benar-benar heran. Eh tapi nggak jadi, soalnya kan ini markas Gaxion yang isinya anak-anak holang kaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello MorganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang