Part 1 (The Story Begin)

147K 3.6K 52
                                    

------------------------------------------------------

Senyumnya mengembang, sejak dulu ini yang ia impikan. Berada disebuah panggung dan mengenakan toga sarjana. Beberapa pasang mata menyaksikannya dan ikut tersenyum bahagia.

Abigail Clara, Gadis berambut coklat dengan mata berbinar yang penuh kebahagiaan. Selama ini usahanya tidak sia-sia karena semuanya berbuah manis, ia bisa sarjana dengan nilai memuaskan. Abby - biasa ia disapa.

Kakinya melangkah menuruni panggung itu dan pelukan beberapa teman menyambutnya. Lalu pelukannya beralih pada Diandra, sahabat yang paling dekat dengannya. "Ayah dan ibuku belum datang ?" Diandra menggeleng pelan dengan wajah cemas "Coba cek ponselmu, mungkin saja ada kabar dari mereka" lanjut Diandra lagi.

Abby mengangguk "Nanti saja, mungkin ibu masih menunggu jemputan ayah dirumah" ucapnya tenang. Walaupun perasaannya sendiri mengatakan hal lain yang membuatnya begitu khawatir.

Setelah ini Abby akan mendapatkan pekerjaan, walaupun ia sudah tahu akan bekerja diperusahaan ayahnya setelah lulus kuliah namun tetap saja Abby sangat serius dibangku kuliahnya dan mampu mendapatkan nilai yang memuasakan.

Abigail Clara - gadis berusia 21 tahun yang merupakan anak satu-satunya, ayahnya seorang pengusaha dan dirinya tentu saja akan melanjutkan perusahaan ayahnya yang berkembang begitu pesat. Dengan kecerdasannya, Abby yakin bahwa ia bisa dipercaya.

"Sayang..." Abby menoleh dan mendapati ibunya sedang tersenyum begitu bangga padanya. "Ibu... ayah..." ujar Abby dengan mata berbinar lalu memeluk ibunya bergantian lalu memeluk ayahnya.

"Maaf kami terlambat, tadi mobil ayahmu pecah ban saat akan menjemput ibu" jawab ibu dengan wajah sedikit sedih. Abby merengut "Dan kalian melewatkanku saat naik kepanggung"

Ayah membelai kepalanya dengan lembut. "Maaf ya, nak...". Abby tersenyum "Tidak masalah, kini aku siap jadi pengganti ayah di kantor"

"Penerus, mengapa kau mengatakan seolah kau akan menggantikan ayahmu ?" desis ibu dengan wajah kaget. Abby terkekeh "Ya, penerus maksudku..." ujar Abby lalu terkekeh lalu memeluk ayah dan ibunya lagi bergantian.

**

Nathan memeluknya dengan erat, "Aku bangga padamu..." ucap Nathan dengan senyuman mengembang. Abby bersandar di dada bidang pria itu dengan bahagia "Aku lihat nilaimu, kau begitu cerdas sayang..." lanjut pria itu lagi.

"Terima kasih, Nathan..." ujarnya dengan bahagia.

Siang ini mereka akan berangkat ke London untuk berlibur, sekaligus mempersiapkan acara pertunangan Abby dengan pria itu. mereka sudah hampir tiga tahun bersama dan Nathan merupakan calon suami yang begitu di dambakan oleh wanita manapun.

Nathan tidak sempat datang ke acara wisuda Abby karena ada rapat penting di perusahaannya sendiri, Abby tidak dapat memaksa karena ia sudah sangat mengerti seperti apa Nathan dalam urusan kantornya. Nathan seseorang yang gila kerja, dan itu semua untuknya juga. Abby begitu paham.

Nathan memeluknya dari belakang dengan lembut "Kau sudah siap, Abbyku sayang ?" tanya Nathan sambil menyelipkan wajahnya di bahu Abby. Abby tersenyum "Siap..."

"Ayo kita berangkat..."

Abby duduk disamping kemudi Nathan dan kedua orang tuanya disisi belakang lalu mobil itu melaju pelan.

**

Mereka menginap disalah satu hotel berbintang, Nathan sudah menyiapkan semuanya dari awal. Ia sudah siap memberikan kejutan bagi Abby dan ia yakin gadis itu pasti akan bahagia menerimanya karena Nathan jarang menyiapkan kejutan untuknya.

MAP 2 (The Second Journey Of 'My Adult Partner')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang