Gemerlap lampu kota dimalam hari kali ini menjadi teman merenung nya Dania. Dari sudut matanya saja sudah bisa ditebak kalau ia tengah menahan rindu kepada seseorang. Angin malam menusuk kulitnya yang hanya dibaluti cardigan tipis. Kedua tangannya memegang secarik kertas yang tampak sudah lusuh. Kertas itu berisi surat yang selalu menemani nya dikala rindu dengan pengirim surat tersebut. Sekarang, ia sudah tidak tau kemana perginya sang 'pengirim surat.' Ia hanya berharap semoga pengirim surat tersebut selalu sehat dan bahagia.
~Cepat kembali ya. Kau tau, aku selalu menunggu mu tanpa rasa bosan sedikit pun~ 'Penerima surat'
Tinggal kan jejak, OK
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIA
Подростковая литератураGimana sih rasanya ditinggal sahabat? kalau kata Dania sih rasanya ahh mantep! Ini kisah tentang Dania yang ditinggal kan sahabat oroknya sejak lima tahun yang lalu. Kalau ditanya kemana sahabat nya itu, ia juga tidak tau. Yang pasti, sahabatnya sud...