"Mah, Dania mau jalan sama Raizel ya." Seorang gadis cantik yang baru saja bangun tidur itu berjalan ke arah mamahnya yang tengah menyiapkan sarapan. Di sana juga ada papahnya yang menemani sang istri sambil membaca koran. "Pagi pagi gini mau jalan?" tanya Rani, mamah Dania. Ia menatap heran kepada anaknya. "Iya mah, makanya aku bilang ke mamah dulu, habis ini mau mandi" Dania tersenyum singkat kepada mamahnya. "Ya udah, habis mandi kamu cepet sarapan ya" Rani memberikan izin kepada Dania. Tak apalah, dari pada anaknya itu dirumah terus sambil rebahan lebih baik jalan jalan, biar sehat juga.
20 menit kemudian
Dania sudah rapih menggunakan setelan jumpsuit kesukaan nya. Ia sudah mandi dan sekarang ia akan sarapan bersama mamah, papah, dan adiknya. Setelah sarapan, Dania kembali meminta izin kepada Rani."Mah, Dania pergi dulu! Bay." Dania mengecup pipi Rani dan segera pergi menuju rumah Raizel. Rumah Raizel tidak jauh dari rumahnya, hanya berjarak 3 rumah dari rumah Dania.
Dania telah sampai di rumah sahabat nya, Raizel. "Raizel, keluar woy!" teriaknya sambil menggedor-gedor pagar besi rumah Raizel. Ralat, maksudnya rumah orang tua Raizel. Tidak ada sautan ataupun bunyi langkah kaki yang tengah menuju pagar. Sekali lagi Dania berteriak memanggil sahabat nya itu, namun nihil. Tetap tak ada sahutan dari dalam rumah Raizel. 'Nih orang kemana sih' batin Dania bingung. Keningnya mengkerut saat tiba-tiba datang seorang satpam dari balik pagar tersebut.
"Maaf neng, nyari siapa?" tanya Pak satpam tadi
"Nyari Raizel pak, dia kemana?" Dania balik bertanya. Ia sudah tidak sabar menunggu sahabat nya itu.
"Wahh, keluarga den Raizel nya udah gak tinggal tinggal disini lagi neng." Jleb. Jawaban dari pak satpam itu membuat nya terkejut. Kalau tidak tinggal disini berarti dimana lagi mereka tinggal.
"Lah, terus kemana?"
"Keluarga den Raizel sudah pindah, tapi saya gak tau pindah kemana. Mereka pindah dari dua hari yang lalu."Hati Dania serasa ditimpuk puluhan batu batu besar. Bagaimana mungkin Raizel pergi meninggalkan nya begitu saja. Apalagi baru seminggu yang lalu mereka berjanji akan berjalan bersama sama. Ia masih tak terima dengan ucapan Pak satpam tadi.
"Gak mungkin pak, minggu lalu Dania baru aja janji bakal jalan jalan sama Raizel." Air matanya sudah tak terrbendung. Kedua pipinya sudah basah akibat air matanya itu.
"Kalo gak percaya ya udah, nih den Raizel nitipin ini buat kamu." Pak satpam itu memberikan sebuah surat yang sudah pasti dari Raizel untuk Dania. Dania membuka lipatan surat tersebut dan mulai membaca kalimat per kalimat dari surat itu.
Hay Dania!
Ini aku Raizel. Kamu apa kabar? pasti baik lah. Gak mungkin sahabat aku ini sakit. Kalaupun sakit pasti tetap aja pecicilan. Hahaha. Hari minggu kita ada janjian kan bakal jalan jalan berdua. Tapi sorry, aku gak bisa pergi. Padahal aku udah nantiin banget hari itu. Maaf ya Dania aku gak bisa nepatin. Kamu tau sendiri kenapa aku gak bisa pergi. Karna aku udah gak disana. Aku udah pindah. Jangan cari aku kemana. Sorry, aku pindah tanpa ngabarin kamu, soalnya orang tua aku mendadak banget pindahan nya. Jangan nangis yaa Dania. Tapi gak mungkin sih Dania nangis. Dania kan kuat, kayak besi baja hatinya. Gak cengeng. Tenang aja, Raizel gak bakal lupain Dania kok. Dania punya tempat khusus di hati Raizel. Pokoknya Dania tuh sahabat Raizel yang ter the best, tercantik, terlucu, termanis, pokoknya ter ter ter lahh. Sekali lagi, jangan sedih yaaa. Dan ingat, jangan cari Raizel. Raizel pindah nya jauhhhh banget dari sana. Ya udah, itu aja yang mau aku sampein buat Dania. Flower child nya Raizel.Raizel Danandra.
Setelah membaca surat tersebut, Dania kembali menangis tersedu sedu. Ia memeluk surat itu dengan erat. Kakinya tidak tahan menopang tubuhnya sendiri. Dirinya terduduk didepan pagar rumah Raizel. Ia tidak menyangka sahabat yang sudah menemani dirinya dari kecil harus berpisah sekarang. Dimana sekarang dirinya dan Raizel masih duduk dikelas 8 SMP.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIA
Teen FictionGimana sih rasanya ditinggal sahabat? kalau kata Dania sih rasanya ahh mantep! Ini kisah tentang Dania yang ditinggal kan sahabat oroknya sejak lima tahun yang lalu. Kalau ditanya kemana sahabat nya itu, ia juga tidak tau. Yang pasti, sahabatnya sud...