Bertemu

8 3 0
                                    

Dania berjalan menyusuri komplek rumahnya. Ia akan pergi menuju supermarket yang tidak jauh dari komplek rumahnya. Sesampai di supermarket, ia segera mengambil beberapa cemilan dan juga minuman. Saat di rak bagian minuman, Dania ingin mengambil minuman yang ada di rak paling atas, tapi sayangnya dirinya tidak sampai di rak tersebut. Bukan dirinya yang kependekan ya, tapi rak nya yang terlalu tinggi. Ya ampun tuh minuman kenapa disimpan di rak setinggi ini sih batinnya. Kakinya dari tadi sudah pegal karena terus berjinjit. "Please, ini gak ada yang mau nolongin gw gitu" ucapnya setengah kesal. Ia ingin minta bantuan kepada salah satu karyawan supermarket disana tapi tidak ada satu pun yang berada disekitar tempat rak minuman ini. Tiba-tiba sebuah tangan besar mengambil minuman yang ia inginkan tadi. Dania berbalik, ternyata itu adalah seorang pria yang berbaik hati mengambil kan minuman nya.

"Makasih ya" ucap Dania yang akan mengambil minuman ditangan pria tadi. "Kepedean lu, nih minuman buat gw" pria tadi langsung melongos pergi ke kasir. Apa katanya tadi? Itu minuman bukan untuknya? Dania tak habis pikir, biasanya ya kalau di drakor yang ia tonton adegan seorang pria membantu wanita mengambilkan minuman di rak yang tinggi pasti sangat romantis, tapi kenapa ini jadi berbeda. Apakah karena dirinya kepedean atau bagaimana. Dania menatap kembali rak tersebut ia baru teringat, minuman tadi tinggal satu dan itu diambil oleh pria tadi. Wah, kok otaknya langsung nge blank begini sih. Dania langsung berlari menuju kasir dan syukurlah pria itu masih berada disini. Kalau begitu, ia tak perlu repot-repot mengejarnya.

"Sorry nih, itu minuman yang lu ambil punya gw" Dania menunjuk minuman yang diambil pria tadi. "Ngapain lu ambil bego?" tanyanya  kesal.

"Heh, gw dapet duluan nih minuman, lu nya aja yang kependekan makanya gak bisa ngambil" Pria tadi malah meledak nya. Wah benar-benar nih orang, berani-beraninya dia meledek seorang Dania. "Ya kalo gitu kenapa lu gak ngambilin, kan bisa lu bantuin gw."

"Lu tu yang kepedean bakal dibantuin, kenapa gak minta bantuan sama mas kasirnya aja egep"

"Ya kan jauh, rak nya disudut sana terus kasirnya disini ya susah la, masa gw harus teriak manggil mas kasirnya dulu"

"Derita lu sih, gw nggak ngurus yang penting makasih ya udah jagain minuman nya buat gw." Pria tadi langsung keluar dari supermarket setelah ia membayar belanjaannya. Dania langsung melayangkan beberapa tinjuan. Ia sangat-sangat kesal dengan pria tadi. Rasanya pengen ia makan hidup-hidup. Dania langsung meletakkan belanjaan nya dimeja kasir. Setelah membayar nya ia langsung berlari keluar dari supermarket dan mencari pria tadi.
Nah, tuh dia orangnya Dania menatap seorang pria menggunakan jaket denim yang tadi berdebat dengan nya. Ia langsung menghampiri pria tersebut yang sedang berkumpul dengan teman-temannya. Tanpa rasa takut ia menghampiri sang pria yang bahkan ia tak kenal sama sekali. Tak apa, demi minuman coklat kesukaan nya, Dania rela seperti ini.

"Nah ketemu juga sama lu, sini minuman nya itu punya gw" ucap Dania santai dan menghiraukan tatapan sinis dari beberapa orang yang sedang berkumpul disana. Ia tak tau kenapa banyak yang berkumpul di ruko tua yang sudah terbengkalai seperti ini. Yap, pria tadi berjalan menuju ruko tua yang berada di sebrang supermarket tadi. Berarti dekat dengan rumahnya.

Pria tadi menatapnya sinis. "Lu kenapa dah? belum selesai juga soal minuman nya? Gila ya lu" ucap pria itu sambil menatap Dania sinis. Dania yang ditatap seperti itu sangat risih, ia tak suka bila ditatap seseorang yang tak ia kenal dengan seperti ini. "Gue gak gila tapi lu yang gila" sarkas Dania. Tatapan nya seperti orang yang tengah menantang. Kakinya yang menjadi tumpuan tubuhnya benar-benar lemas kali ini. Tapi ia akan menahan nya agar tidak jatuh. Ditatap sinis oleh banyak orang sangat lah hal yang Dania hindari. Dalam hatinya, sebenarnya Dania sangat takut namun ia gengsi untuk mengeluarkan gerak-gerik yang membuat nya terlihat ketakutan. Yang ada nanti ia di ledek pula.

DANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang