Chapter 4

579 70 3
                                    

Malamnya, atau lebih tepatnya setelah makan malam, M/n memutuskan untuk membaca buku lagi, tapi kali ini buku manga jepang my hero academia.

M/n meletakkan bola sepaknya diatas meja lalu mengambil buku dan membacanya.

Angin malam kecil berhembus menerpa wajah dan rambut M/n. Boboiboy yang tak sengaja melihat kedalam kamar pun mengintipnya.

Menurutnya M/n kelihatan...tampan?

"Apa yang kau lakukan disana?"

Tanya M/n yang membuat boboiboy tersentak. M/n ternyata menyadari keberadaannya. Boboiboy pun masuk ke kamar M/n dan menghempaskan tubuhnya ke kasur M/n. Boboiboy juga membawa bolanya lalu menatap bolanya itu.

"Tidak apa-apa hanya lewat saja." Jawab boboiboy santai.

"Benarkah?" M/n menatap boboiboy curiga.

"Iya."

M/n hanya mengendikkan bahunya tanda tidak terlalu peduli. M/n kembali membaca buku manga itu. Boboiboy bosan dan hanya melempar bolanya keatas lalu menangkapnya.

Suasana hening. Mungkin karena boboiboy tahu kalau M/n bukan tipe orang yang mau diajak mengobrol jika dia sedang membaca buku. Sementara M/n hanya membiarkan boboiboy.

Tak tahan, boboiboy pun membuka suara.

"M/n tadi aku cerita tentang alien itu ke tok aba, dan tok aba tidak percaya."

"Benarkah?" Pandangan M/n mulai menoleh ke boboiboy. Mengobrol sedikit tak masalahkan, kan. Lagipula M/n masih bisa membaca buku manga itu lagi.

"Ha'ah." Jawab boboiboy.

"Haah~ bagaimana caranya agar tok aba percaya?" Tanya boboiboy sedikit lesu.

"Aku! Tahu!!!"

Boboiboy menjerit lalu menendang bolanya keluar jendela kamar M/n. M/n otomatis, terkejut dengan tingkah boboiboy.

"Kau ini kenapa?" Tanya M/n heran.

"B-b-bola itu...b-berubah!" Jawabnya sambil menunjuk keluar jendela.

M/n hanya mengernyitkan alis nya masa iya?

"Ayo! Aku ingin melihatnya!!" Boboiboy meraih tangan M/n lalu menariknya keluar rumah. Mereka tak menyadari, kalau bola milik M/n mengikuti mereka dari kamar.

Mereka pun keluar dan mendapati sebuah robot bulat berwarna kuning dan mata biru yang kelihatannya pusing.

"Aduh..." rintih robot bola itu.

Setelah diamati, robot bola itu adalah bola kuasa milik alien yang bernama adudu tadi. Apa tujuannya?

"Eh kau ini bola kuasa milik adudu!" Seru boboiboy.

M/n hanya memandang robot bola kuning itu dengan tatapan curiga. Robot kuning itu lalu membetulkan posisinya.

"Hei nama ku ochobot, lah!" Robot bola itu, bernama ochobot.

"Eh? mana oktobot?" Tanya ochobot menggaruk kepalanya.

Setelah bola sepak milik M/n menggelinding dan terhenti tepat di samping ochobot. Bola itu lalu berubah menjadi sebuah robot bola yang sama seperti ochobot. Bedanya bola robot itu berwarna biru langit dan matanya berwarna kuning.

"Hai! aku oktobot!" Serunya memperkenalkan diri.

"A-apa yang kalian mau?" Tanya boboiboy sembari bersembunyi di balik tubuh M/n.

"Kami ingin memberikan berdua kekuatan lah." Jawab ochobot.

"Kekuatan?"

"Ya, kekuatan."

Tubuh ochobot dan oktobot memancarkan cahaya perpaduan biru dan kuning. Setelah cahaya itu menghilang, ditangan M/n dan juga boboiboy terdapat jam tangan.

Di jam tangan boboiboy terdapat lambang berwarna kuning sedangkan M/n petir berwarna biru.

Mata boboiboy berbinar melihat jam tangan barunya itu sedangkan M/n, hanya biasa saja.

"Wah! Eh? Kenapa kalian memberikannya pada kita?" Tanya boboiboy.

"Lah, kalian kan tuan kami." Jawab oktobot.

"Erk, ha betul itu, betul." Tanggap boboiboy.

"Ha! Jadi apa kekuatan kami?" Pertanyaan antusias boboiboy membuat M/n sweatdrop.

'Hal baru saja sudah membuat dia sangat antusias.' Batin M/n .

Ochobot dan oktobot terbang lalu memeriksa tubuh mereka berdua. Boboiboy dan M/n hanya saling menatap bingung.

"Wah! kekuatan elemental!" Seru ochobot.

"Kalian ini dapat menggunakan kekuatan yang ada di planet ini." Ujar oktobot.

"Hah! Iya ta!?" Tanya boboiboy lagi.

"Tapi bagaimana caranya kami menggunakannya?" Kini M/n yang bertanya.

Lalu ochobot dan oktobot menjelaskan soal kekuatan mereka, tapi terpotong dengan suara petir dan mereka tak tahu kalau tok aba yang sedang tidur terbangun.

Ternyata ditangan boboiboy sudah tercipta keris petir.

"Fuyoo! Bagaimana kau membuatnya?" Tanya ochobot.

"Hehe hanya seperti ini." Boboiboy melakukan cara yang sama tapi tak berhasil.

"Tidak ada apa-apa pun." Tanggap ochobot.

"Aneh sekali padahal tadi bisa" secara tak sadar boboiboy menggaruk kepalanya menggunakan keris petir itu dan otomatis dia merasa tersengat.

Dia pun melempar keris petir itu ke atas dan ketika keris petir itu  kembali terjatuh, boboiboy menggunakan tapak tangannya seolah ingin  melindungi dirinya, dan ternyata benar. Keris petir itu langsung terlempar ketempat sampah dan menciptakan angin yang hebat. Membuat M/n menganga kecil.

"Wah! terbaik." Boboiboy mengacungkan jempolnya.

"Wah! Kau sudah menggunakan elemen petir dan angin!" Seru ochobot.

Perhatian mereka lalu teralih kepada suara tok aba yang menuju kamar boboiboy dan M/n. Otomatis mereka panik, ketika boboiboy ingin melangkah dirinya tak menyandung ochobot dan terjatuh lalu terjadilah gempa bumi.

Tok aba mempercepat langkah nya dan pertama dia ke kamar boboiboy. Setelah membuka pintu, ia mendapati boboiboy dan M/n yang sedang membaca buku.

"Atok kenapa?" Tanya M/n.

" tidak apa-apa. Tutup gorden. Mau hujan nih." Tok aba menutup pintu kamar boboiboy.

Boboiboy dan M/n menunggu apa tok aba masih dekat dengan pintu? atau tidak.

Boboiboy dan M/n melangkah ke arah jendela dan melihat sebuah tangga  yang terbentuk dari tanah.

"B-bagaimana bisa.." lirih M/n.

"Wah! Kau sudah menggunakan elemen tanah!" Seru ochobot lagi.

Tangga tanah itu kembali runtuh dan menciptakan getaran.

"Huaaa! Gempa bumi!!!" Jerit tok aba.

.




.

                          T b c :)

Fem boboiboy X Male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang