TYPING

32 3 2
                                    

HI, udah lama aku gak up chapter baru di cerita ini. Makasih yaa tetap lanjut ngikutin cerita aku ini jangan lupa buat vote (bintang dibawah), comment. Biar aku juga semangat buat up cerita ^^. Jangan lupa yanng suka cerita JinYeon mungkin bisa mampir ke FF aku yang pertama, makasih ^3^.

TYPING

Kim Hae Sook dengan penampilan yang sangat optimal memperlihatkan kepribadiannya sebagai wanita karir ternama. Senyumnya tak pernah pudar membalas sapaan setiap orang yang satu persatu memasuki gedung penyambutan sebagai peresmian anak semata wayangnya untuk menjadi penerusnya. Hal tersebut dilakukan bukan karena tidak ada alasan dibalik pemberian posisi.

Wanita paruh baya di ikuti dengan asisten pribadinya berjalan melintasai lorong belakang ruang utama acara. Sesekali tampak ekspresi nyonya Hae Sook berubah seiring dengan gerakan tangannya mencoba menekan dada yang berusaha di tutupi dengan tas brandednya. Asisten pribadi yang menyadari itu segara memopong tubuhnya untuk berjalan ke arah salah satu ruangan.

Handle pintu sudah di raih, asisten dengan pakaian formalnya segera membuka ruangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Handle pintu sudah di raih, asisten dengan pakaian formalnya segera membuka ruangan tersebut. Terlihat perempuan dengan atasan berwarna merah muda salmon duduk dengan anggun namun, ekspresinya begitu tegang.

"Tinggalkan aku sendiri bersama gadis itu. Bila ada JinYoung tolong suruh masuk ke ruangan ini" ujar Hae Sook setelah memasuki ruangan dan segera menutup pintu.

"Pilihan yang baik, walau cukup mendadak"

Nayeon bangkit dari sofa memberikan sedikit gerakan membungkuk sebagai tanda sopaan santun. Gerakan dari bibir berbentuk hatinya sangat kaku. Terlihat dengan jelas bahwa keduanya begitu canggung.

"Ahjum..."

"Jangan panggil aku ahjumma, cukup eomma saja. Bagaimana orang tuamu sudah menyetujui hal ini?" Tanya HaeSook dengan ramah

"Aku... hanya dibesarkan oleh seorang ibu. Tapi, meski ia bukan ibu kandungku rasaanya sangat senang memiliki satu-satunya orang yang peduli. Untuk hal ini, ibuku sudah mengetahuinya"

"Sungguh? Kalau begitu mungkin suatu hari nanti aku dan ibumu bisa bertemu untuk saling menjelaskan keadaan yang mendesak ini."

Pintu terbuka, sesosok yang ditunggu muncul yaitu Park Jin Young dengan stelan casual formalnya berwarna biru. Tidak banyak ekspresi yang ia berikan setelah melihat ibu dan gadis dengan pakaian merah muda salmon dengan rok hitam.

Jin Young masih berdiri di dekat pintu mengisyaratkan untuk segera keluar. Namun kedua orang yang tengah duduk itu sama sekali tidak mengerti maksud darinya. Kedua bola mata milik lelaki berstelan biru itu berputas sambil melangkah mendekati ibunya.

"Eomma, ayo kita sambut semuanya dan... kau?"

"Aku Im Na Yeon"

"Baiklah, tunggu apalagi ayok kita mulai kebohongan ini" ujar JinYoung tanpa nada dan ekspresi.

Heart RateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang