Chapter 3

24 4 5
                                    

Di atas atap sekolah yang sepi , angin sepoi-sepoi bertiup sejuk , aku , Karin , dan Hayu makan di tempat ini , atap sekolah , tempat yang jarang ada orang karena katanya ( rumor gitu ) banyak kasus bunuh diri disini karena tempat ini cukup tinggi yaitu di atas 3 lantai , karena rumor itu penjaga sekolah pun menyembunyikan kunci pintu untuk ke atap sekolah , tetapi kami bertiga tau tempat kunci itu di sembunyikan dan sering kesini diam diam kalau bosan atau tidak dapat tempat duduk saat istirahat,tapi anehnya saat kami ingin membuka pintu atap , pintunya tidak di kunci , kami mengira pak Agus mungkin lupa mengunci kembali atap sekolah saat mengecek nya.

                          ♡♡♡

Saat sedang menyantap makanan bersama kedua sahabat ku , aku melihat seseorang yang berdiri di luar besi pembatas , seperti orang yang sedang bersiap untuk bunuh diri

*ITU KAN THEO , APA YANG SEDANG DIA LAKUKAN DISITU ?!*

batinku , reflek aku berdiri dan berlari menghampiri Theo yang seperti nya benar benar ingin bunuh diri , menarik nya hingga jatuh bersama di lantai atap yang dingin

"THEO APA YANG SEDANG KAMU LAKUKAN ?!"reflek aku bangkit

"APA KAMU MENCOBA BUNUH DIRI ?!APA YANG SEDANG ADA DI OTAK MU ?! APA KAMU SUDAH TIDAK WARAS ?!"

aku pun memarahi Theo habis habisan , bertanya kenapa dia melakukan itu , kedua sahabat ku hanya diam , seperti nya mereka syok , Theo diam saja sambil memalingkan wajah nya

"JAWAB AKU THEO!"seru ku

"tidak usah ikut campur , harusnya kamu tadi diam saja"

bukannya berterima kasih karena sudah di selamatkan dia malah bicara seenaknya

"apa maksud mu tidak ikut campur?,aku ini temanmu!!aku ini teman masa kecilmu!tapi semenjak nenek mu meninggal 5 tahun yang lalu , kamu berubah!! , kamu tidak lagi bicara kepadaku atau bermain bersamaku  , kamu juga berubah menjadi pembuat onar!saat aku bertanya ada apa kamu diam saja dan tidak menjawab!"kataku sambil menangis tersedu-sedu

"apakah kamu penasaran kenapa aku berubah ?"tanyanya

"tentu saja aku penasaran Theo!"kataku sambil mengusap air mataku yang sedari tadi mengalir

"sebenarnya setelah nenekku meninggal , ayah ibu ku sering bertengkar , mereka sering melempar bahkan menghancurkan barang barang dirumah , lalu sering melampiaskan amarah mereka kepadaku , aku juga sering kelaparan , Ayah dan ibuku tidak ada yang peduli denganku , saat kamu bertemu mereka beberapa tahun yang lalu , kamu pasti berpikir kami masih keluarga yang harmonis walaupun nenek sudah tidak ada , tapi kamu salah , ayah , ibu dan aku sering berpura pura menjadi keluarga yang harmonis , ibu melarangku memberitahu kan hal itu kepada orang lain "katanya ,

mendengar hal itu air mataku jatuh semakin deras aku menangis sejadi jadinya

"apakah kamu serius?"tanyaku

"apa untungnya aku berbohong?"jawabnya

"maafkan aku selama ini tidak ada di samping mu aku tidak menyadari apa yang kamu rasakan , dulu aku begitu penasaran kenapa banyak luka di tanganmu , tetapi aku takut bertanya kepadamu"kataku lagi

"maafkan aku.." .

Karin dan Hayu menghampiri kami

"Apa kalian tidak kenapa kenapa ?"tanya hayu dan Karin dengan raut wajah khawatir

"aku .. tidak kenapa kenapa"jawabku

"gue juga gapapa , kalo gitu gue pergi dulu"sahut Theo lalu bangkit dan bergegas pergi

"ah iya .."kataku pelan ,

Theo pergi lalu Karin dan Hayu menenangkan ku.

                        ♡♡♡

Days In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang