Oleh Miftazaky
Langkah terhenti sejenak dan mendadak
Mata tertuju akan pesona miris sebuah fenomena
Bengawan kecil tanpa riak bening menjaga
Berwarna beda penuh limbah menghiasinyaBengawan kecil tak nampak wujud bebatuan
Tak terdengar aliran gemericik keindahan
Menjadikan mata ogah memandang
Tertutup warna pekat kecoklatan
Miris...Kesadaran cinta akan alam mulai memudar
Kalah berlomba dengan rasa malas tuk menjaga
Hingga alam merubah rasa
Tak dijaga maka tak menjagaBengawan kecil marah perlahan
Menunggu rayuan insan berdatangan
Agar menjadikan indah kian berpendar
Namun tak nampak hati tergerak
Hingga bengawan menunjukkan amarah gemeretak
Tatkala hujan datangTulungagung, 19062021