Bagian 27, Cerita Bisma

544 123 50
                                    

Jadi, sudah seberapa jauh kamu tahu perasaannya?
***

Keadaan Shenza sudah membaik dan kembali masuk sekolah. Tiga hari sudah berlalu sejak bundanya Varo datang untuk menjenguknya. Ia sempat bertemu cowok itu di gerbang pagi tadi, tapi keduanya hanya saling tatap lalu kembali pada aktivitas masing-masing. Shenza tidak tahu situasi apa yang tengah mereka hadapi.

Hingga jam istirahat tiba, Shenza hendak pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang sudah terlambat ia serahkan karena sakit. Namun, lagi-lagi ia bertemu dengan Varo yang sedang mengerjakan tugas bersama teman sekelasnya.

Shenza dengan tergesa-gesa mencari buku yang hendak ia pinjam. Entah kenapa, ia tiba-tiba merasa canggung setiap bersitatap dengan cowok itu.

"Halo Shenza!"

Sapaan seseorang membuatnya menoleh. Shenza mengernyitkan dahi mendapati keberadaan Oji yang tak ada angin tak ada hujan menjadi sok akrab dengannya. Otaknya berputar cepat hingga ia dapat mengambil kesimpulan kalau Varo mungkin sudah menceritakan kisah mereka di masa lalu pada sahabatnya, seperti apa yang ia katakan pada Bintang.

"Iya, hai!" balas Shenza kaku. Menemukan buku yang dicari, ia segera berlalu meninggalkan Oji yang menaikan sebelah alis lalu melirik Varo yang sudah melemparkan tatapan lasernya. Cowok itu malah cengengesan dan kembali ke tempat duduknya untuk lanjut mengerjakan tugas.

Berjalan keluar perpustakaan, Shenza memeluk bukunya dengan tangan kirinya, tangan lain mengambil ponsel dari saku setelah mendengar notifikasi. Ternyata ada chat dari Arumi. Tumben?

Tante Arumi: Rora gimana kabarnya? Kata Varo kamu udah masuk sekolah ya hari ini.
Tante Arumi: Lusa kamu ada acara?

Jadi, Varo memberitahu kehadirannya di sekolah? Cowok itu ... em memperhatikannya?

Menggelengkan kepala, Shenza segera memberikan balasan untuk wanita paruh baya itu.

Shenza: Alhamdulillah baik, Tante. Iya, aku udah masuk sekolah.
Shenza: Gak ada, kenapa Tan?

Tante Arumi: Jam 7 Varo jemput kamu ya.

Shenza: Ada apa emang Tan?

Tante Arumi: Cio ngajak jalan2

Senyum di bibirnya muncul. Sudah lama sekali Shenza tidak pergi bersama keluarganya, tapi ... ada Varo juga. Ia jadi ragu untuk ikut.

Sebuah chat kembali masuk sebelum Shenza sempat membalasnya.

Tante Arumi: Bisa ya? Cio sendiri yg minta kamu ikut

Shenza tidak ingin membuat mereka kecewa. Akhirnya ia mengambil keputusan yang akan menjebaknya bersama cowok itu selama beberapa jam. Tidak apa-apa. Shenza bisa berpura-pura seperti sebelumnya. Anggap saja tidak ada Varo di sana.

Shenza: Aku usahain tante

Tante Arumi: Makasih sayang

Shenza: Sama2 Tan

Cewek itu kemudian menyimpan kembali ponselnya. Dari arah berlawanan ia mendapati keberadaan Mentari yang tengah berjalan ke arahnya. Sang adik tampak ceria melambaikan tangannya.

"Aku kira kakak gak masuk," ucapnya setelah berdiri di depan Shenza. "Kak Rora beneran udah membaik?" Mentari hampir menyentuh dahinya, tapi ia segera menghindar.

"Iya udah. Gak usah berlebihan deh." Shenza belum terbiasa bersikap manis setelah dirinya memberikan batasan beberapa tahun terakhir. Rasanya kembali asing.

TRIP-EX ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang