Bagian 33, Rencana yang Gagal

631 105 49
                                    

"Iya iya maaf. Waktu itu aku lagi kesel makanya gak sengaj-"

"Gak sengaja?" potong Shenza berdecak tak percaya, sedangkan cewek di seberangnya tampak meringis. Sepulang dari taman, Shenza langsung menghubungi adiknya, menanyakan hubungannya dengan Navaro. Ia takut cowok itu sengaja menutupi.

"Mentari pagi?" Shenza memanggil sang adik dengan sembarang. Pasti Mentari sedang mencari alasan agar tidak disalahkan. Cewek itu memang licik dan licin seperti belut.

"Iya apa kakak?" tanyanya merubah nada suara.

"Gak usah sok imut." Shenza berjalan menuju jendela untuk menutup gorden. Hari sudah mulai gelap. Langit juga tampak mendung, sepertinya sebentar lagi hujan akan turun.

"Aku emang imut." Menyebalkan sekali jawaban adiknya. Mengetahui kalau sang kakak mulai kesal, cewek itu kembali berbicara. "Maaf sekali lagi. Aku salah, iya. Abisnya ... y-ya gitu, lupain deh. Lagian kita juga udah akur sekarang, yang lalu biarlah berlalu."

Begitulah Mentari. Pandai membuat orang lain kesal hingga menyerah untuk terus melanjutkan perdebatan. Shenza mengembuskan nafas lelah, memutuskan mengakhiri sesi tanya jawab tersebut.

Setelah menutup telepon, ia menidurkan badannya. Tatapannya tertuju pada langit-langit kamar. Sebuah senyuman tersungging di bibirnya mengingat kejadian tadi. Ternyata semudah itu untuk mereka kembali akur.

Shenza sedikit menyesalkan kenapa dulu dirinya memilih pergi begitu saja, padahal jika ia memberanikan diri bertanya dan berusaha menekan rasa sakitnya barang sejenak, mungkin mereka masih tetap menjadi sepasang keka- eh?

Cewek itu mengerjap lalu menepuk dahi. Bisa-bisanya ia memikirkan hal tersebut. Shenza menatap ponselnya yang bergetar. Matanya terbuka lebar mendapati siapa yang mengiriminya pesan.

Navaro: Kalau besok gue aja berangkat bareng mau gak?

Siapa yang menduga Navaro akan mengajaknya berangkat bersama. Shenza tak langsung membalas karena tak ingin memperlihatkan dengan jelas. Perlu menunggu tiga menit sebelum kemudian ia membalas pesan tersebut.

Shenza: Emang gpp?

Baru beberapa detik, balasan sudah datang.

"Cepet banget sih balesnya," ucap Shenza membukanya dengan tak sabar.

Navaro: Kalau apa2 gak bakal ngakak :)
Navaro: Ngajak maksudnya

Tertawa, itulah yang Shenza lakukan setelah membaca typo dari pesan yang dikirimkan Navaro. Humornya sebatas kata ngakak. Setelah tawanya reda, ia kembali mengetikan balasan.

Shenza: >.<
Shenza: Oke

Navaro: Singkat bgt

Shenza: Terus harus gimana?

Navaro: Ya agak panjangan kek blsnya

Shenza: Okeeeeeeeeee
Shenza: Udh kan?

Navaro: Huh!

Shenza: Knp? Capek?

Navaro: Iya sama yg gak peka.
Navaro: Eh lupain deh. Kan baru baikan jadi sekarang temenan dulu aja

Shenza: Dih?
Shenza: Gak jelas

Navaro: Lebih jelasnya kan nanti

TRIP-EX ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang