「 Fourteen 」

17.1K 1.9K 290
                                    

# Flashback On #

Guanlin menghidupkan puntung rokoknya dan di hisapnya kuat hingga menciptakan asap tipis di sekitar mulutnya. Asap tersebut ia hembuskan dan seketika lenyap terbawa oleh kencangnya angin.

Dirinya sekarang berada di rooftop menghabiskan waktu istirahatnya di sana. Semenjak hubungannya dengan Renjun merenggang ia jadi kembali ke sifatnya dahulu sebelum bertemu Renjun. Merokok, tawuran, balap liar, membolos dan perilaku buruk lainnya. Tak di sangka pemuda mungil tersebut mampu mengubah sikapnya.

Terdengar suara decitan pintu menandakan ada seseorang yang masuk. Guanlin menolehkan kepalanya untuk melihat siapa yang masuk dan seketika wajahnya berubah menjadi datar tanpa ekspresi.

"Jadi lu yang sering buang puntung rokok sembarangan di rooftop?"

Guanlin menatapnya jengah dan mengapit rokok dengan jarinya. "Mau apa?"

Pemuda di depannya berdecak dengan mengambil handphonenya dan memotret Guanlin yang tengah merokok. "Nantiin hukuman lu" ujarnya.

Guanlin berjalan mendekat berniat mengambil handphone tersebut namun dirinya kalah cepat. "Apa mau lu?"

"Mau gw? Hm... minta nomor Renjun"

"Nggak akan!"

"Lu rela di hukum demi Renjun?"

"Udah biasa"

Pemuda di depannya mendengus sebal dan mengetikkan sesuatu di handphonenya, setelah itu ia masukkan lagi ke sakunya.

Selang tak berapa lama handphone Guanlin bergetar pertanda panggilan masuk. Saat Guanlin melihat nama yang tertera dirinya refleks menatap tajam pemuda di depannya dengan mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

"Iya"

"Baik"

Panggilan tersebut di matikan oleh Guanlin. Dirinya melangkah untuk turun dari rooftop tapi sebelum itu ia membisikkan sesuatu ke pemuda tersebut.

"..."

Pemuda itu menegang mendengar bisikan Guanlin, seluruh tubuhnya kaku seketika. Guanlin yang melihat itu lantas tersenyum penuh kemenangan dan menutup pintu rooftop kencang.

"Renjun paling nggak suka sama orang yang gunain kekuasaannya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan"

Sungchan mengacak rambutnya frustasi, sekarang dirinya berada di ruangan osis seorang diri. Anggota yang lain belum berkumpul karena masih jam pelajaran tapi dirinya mengambil waktu 10 menit lebih awal untuk menyiapkan materi rapat.

"Apa cara gw salah?" Gumamnya.

Kertas yang bertumpuk ia abaikan begitu saja saat tiba-tiba terngiang suara Guanlin di rooftop tadi. Bahkan ini sudah 2 jam lamanya sejak kejadian itu tapi mengapa otaknya selalu terpikirkan bisikan Guanlin.

Huh pemuda itu. Membuat pekerjaan Sungchan menjadi tidak beres saja. Selesai rapat ia harus bertemu dengannya dan memberinya pelajaran, mungkin.

"Sungchan?"

Sungchan tersentak kaget saat ada seseorang yang memegang pundaknya. Ia melihat ke samping yang ternyata itu Chenle, ketua osis.

"Ngapain?" Tanya Chenle.

Kakak | Norenmin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang