story 9

11.8K 216 8
                                    

"selamat siang bidan.."

"Selamat siang. Apa ada yang bisa saya bantu?"

"Apa kau disini seorang bidan aborsi?"

"Ya, saya seorang bidan aborsi.. ada apa ya tuan muda?"

"Ah tidak tidak.. aku hanya ingin memastikan bahwa itu beneran kau nyonya."

"Memastikan apa tuan? Kalau saya boleh tahu?"

"Tidak.. kau sudah sangat terkenal sekali nyonya dengan praktek aborsi ilegalmu."

"Lalu, aku hanya ingin memastikan bahwa kau orang yang tepat, yang sering dibilang orang2 bahwa kau sangat jago dalam mengaborsi bayi tanpa membuat si ibunya merasa kesakitan."

"Ah begitu, baiklah. Kalau kau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan.. kau boleh keluar sekarang tuan. Aku sudah sangat sibuk sekarang. Selamat siang!"

"Cih sombong sekali dia.."

****
"Halo, hei dungu. Kemarilah! Kau ingin menggugurkan kandunganmu bukan?! Aku sudah menemukan tempat yang tepat."

"HEH?! kau menemukannya? Secepat itu?! Tahu darimana kau? Dan tahu dari siapa, hah???!"

"Sudah jangan banyak cincong, kemarilah!! Aku share loc sekarang yak! Selama kau diperjalanan pikirkanlah baik2 apa kau masih menginginkan bayimu itu apa kau sudah bertekad untuk menggugurkannya!!"

"I-iya.. yasudah, aku tutup dulu telponmu."

~~~~
"Hei kau, arambi.! Dengarkan aku, pacamu ingin menggugurkan kandungannya.. apa kau juga ingin bayi kalian lenyap?!"

"Pacarku hamil?!.. yang benar saja, juw!"

"Heh, brengsek! Kau pikir aku sedang becanda denganmu hah!! Aku seriusan.. Alen sedang menuju lokasi tempatku berdiri sekarang. Jadi kalau kau tidak mau anakmu mati hari ini.. jemputlah dia, dan bicarakan dengannya bahwa kau menerima anak kalian!"

"Alen begitu, karena dia ketakutan.. dan berpikir kau tidak mau menerima anak kalian, karena kau sedang ingin membangun sebuah usaha. Dan pernah bilang untuk tidak memikirkan untuk menikah apalagi untuk memiliki anak. Jadi ya dia pikir, lebih baik anak kalian digugurkan saja!! Sudahlah aku akan share loc nya sekarang, cepatlah kemari. Ku tunggu ya!!"

Arambi POV
"SHIT, ALEN!! aku hanya asal bicara sayang, dan kau malah seriusin ucapanku. Mau kau hamil atau tidak, aku tetap sanggup untuk membiayai kehidupanmu dan juga anak kita nantinya!! Dan kau malah berpikir aku tidak menginginkannya?!! SIAL!!"

****
"Hiks hiks.. maafkan aku Ar, aku tahu kau sedang menyiapkan masa tuamu dengan baik. Hiks hiks.. jadi aku akan pergi untuk menghilangkan anak ini dari kehidupanku.. dan kau akan bisa membangun usahamu dengan tenang."

"Halo, juw.. aku sudah sangat dekat sekarang! Apa kau masih berada disana, sekarang?"

"Tentu saja! Cepatlah kemari. Aku ingin tahu apa kau masih menginginkan bayi itu atau kau malah masih ingin menggugurkannya."

"Aku akan tetap menggugurkannya, juw! Aku kan sudah bilang, kasian Ar.. ia pasti sedang pusing2 untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik lagi.. malah sekarang aku menambah beban hidupnya dengan  aku hamil anaknya.. hiks hiks."

"Sudahlah jangan nangis, Len. Aku tunggu disini ya, aku berdiri tidak jauh dari rumah sang bidan."

Ternyata oh ternyata Arambi datang terlebih dahulu dibandingkan Alen. Sungguh cepat, pikir sang teman Juw.

"Dimana Alen, juw?!"

"Hei tenang brother tenang. Pacarmu itu belom sampai, tenanglah dulu. Masuklah kedalam mobilku terlebih dahulu. Tenangkan pikiranmu, sebentar lagi kau akan bertemu calon istrimu itu."

Mpreg ( oneshots / twoshots )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang