pujian & cacian

11 3 0
                                    

Aku salah apa hikss...
~ Argani Rayyan ~

Rasydan dan reyqa adalah adik tirinya rayyan yang sangat rayyan sayangi namun mereka berdua membencinya.

sebab mereka berdua selalu di banding-bandingkan dengan rayyan yang menurut masyarakat di lingkungan mereka rayyan lebih unggul di bandingkan adik-adiknya.

Reyqa melangkah menuju rayyan, ia menarik tangan rayyan keluar kelas bersamanya yang di ikuti oleh rasydan tetapi terhenti oleh salah satu teman cwenya di kelas.

"Rey, gue tau rayyan ganteng tapi ya jangan langsung nikung dong!"

"Nikung apaan sih,gak jelas lu!"reyqa membentaknya dengan amarah.

"Galak amat untung gue bukan teman lu."

"Emang situ teman gue?!sepertinya tidak!"reyqa tersenyum jahat.

Mereka bertiga lalu pergi tanpa menghiraukan teman kelasnya yang terlihat kesal.

"Dek, kita mau kemana? kelas sudah mau di mulai."

Reyqa tak menghiraukan perkataan rayyan, ia mencari tempat sepi yang tidak satu pun orang bisa mendengar meraka.

Sesampainya di sana, reyqa melepas genggaman tangannya dan menatap rayyan dengan penuh amarah.

"Maksud abang ke sini buat apa?! mau buat kami tersiksa? iyakan!"

"Bukan begitu, dek."

Rayyan berusaha membujuk reyqa yang terlihat marah sedangkan rasydan hanya diam melihat pertengkaran mereka.

"Bang, di ceritain orang itu engga enak!abang tuh engga pernah rasain jadi kami!"

"Dan sekarang abang ke sini hanya jadi penggangu saja untuk kami!"

Rayyan menutup matanya menahan rasa sakit di hatinya, sungguh ia tidak pernah ingin hubungan antara dirinya dan saudaranya terus seperti ini.

Rayyan membuka matanya, ia menatap dalam mata adik-adiknya yang terlihat sangat membenci dirinya.

"Kalian jangan mendengarkan omongan orang lain, mereka hanya dapat menilai seseorang tapi tidak untuk diri mereka sendiri."

"Bang, bukannya Allah menciptakan telinga ini untuk mendengar?"

"Maksud abang jangan kalian masukkan ke dalam hati perkataan mereka, dengarkanlah hal yang positif saja."

Reyqa tersenyum sinis mendengar perkataan rayyan, ia melangkah sedikit mendekati rayyan hingga rayyan mengerutkan keningnya bingung.

"Mengatakan itu hal yang mudah, bang. Melakukannya yang sulit."

"Terkadang tidak ingin mendengarnya namun ucapan itu tiba-tiba saja datang dan merusak segalanya."

"Sudahlah, reyqa!"rasydan melerai.

Setelah mengatakan hal tadi, berlinanglah air mata yang membasahi pipi mereka masing masing. reyqa lalu tersenyum melihat air mata yang juga turun di pipi abangnya rayyan.

"Air mata kebahagiaan ya,bang? abang pasti bahagia melihat kondisi kami yang menyedihkan ini kan?"

"Abang kan selalu dapat pujian sedangkan kami hanya cacian."

"Baik itu pujian karna abang ganteng,karna pintar,baik dan masih banyak lagi."

Rayyan memandang adik tersayangnya dengan sedih. Rayyan bingung apa yang harus ia lakukan agar hubungan mereka baik-baik saja.

"Aku minta satu hal sama abang, tolong jangan anggap kami sebagai adikmu di sekolah ini."

"Jika tidak kami pasti akan di banding-bandingkan lagi dan akhirnya dapat cacian lagi."

I Want You To Be HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang