Tugas dari W_Undercover
Kata kunci prompt: Aku, saat, meraih, dandelion.·•0•·
Sosok berambut hijau sepunggung itu bergerak mendekatiku. Manik hijau keemasan yang unik berpendar tatkala sinar terang dari angkasa menyoroti paras eloknya. Bibirnya membentuk garis lengkung yang elegan, dengan tetap menjaga citranya sebagai seorang pangeran.
"Ayo pergi, Darren," ajaknya begitu berpapasan denganku. Sebelum akhirnya tubuh berbalut jubah putih itu berlalu melewatiku, lantas beranjak menaiki kuda yang bergeming tak jauh dari tempat kaki ini berpijak.
"Baik, Tuan Pu-" Sosok anggun itu seketika menghentikan aktivitas yang tengah dilakukannya. Sorot mata tajam setajam hunusan pedang terkunci padaku seorang, penuh amarah dan ancaman. Membuatku seketika sadar akan kesalahan yang baru saja terbuat. "Pangeran."
Kembali ke kuda hitam yang bersedia memberiku tunggangan, keempat ruas geraknya mulai membuat langkah demi langkah. Sosok hijau nan anggun yang sangat kuhormati itu telah memacu kudanya terlebih dahulu, meninggalkan diriku yang dengan segera bergegas menyusulnya.
"Sepertinya kau harus membiasakan diri, ya, Darren?" Sang putra ketiga dari penguasa kerajaan melontarkan sepenggal kalimat tatkala aku telah berhasil memacu kuda hingga sampai di sisinya.
"Aku tidak suka bila mereka akan mulai menganggapku sebagai wanita," sambungnya tanpa sedikit pun menyisakan ruang untuk sekadar menatapku.
Aku menunduk sejenak. "Maafkan saya, Pangeran," tuturku setelahnya. Tentu saja aku belum terbiasa untuk memanggilnya dengan sebutan itu.
Kesatria yang sebelumnya biasa mendampingi sang pangeran, secara mengejutkan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa belum lama ini. Entah itu karena pembunuhan atau ada faktor alami yang memicu kematiannya, yang jelas hingga saat ini informasi akurat belum juga ditemukan.
Akibat lain dari peristiwa tersebut, membuat diriku yang sejatinya adalah wakil komandan pasukan khusus, beralih menjadi kesatria pribadi sang pangeran.
Yah ... dia sendiri, sih, yang memintaku untuk menjadi kesatria pribadinya. Atau mungkin lebih tepat jika dikatakan sebagai pemaksaan? Sebab dia sempat mengancamku--bahkan aku percaya jika dia benar-benar akan melakukan sesuatu yang merugikan untukku jika aku menolak permintaannya.
Sejatinya, Pangeran Elenio itu adalah seorang wanita--walau hanya sedikit sekali orang yang mengetahui tentang fakta ini dan kebanyakan orang yang mengetahuinya adalah mereka yang tinggal di dalam istana. Dia adalah putri yang secara resmi tidak dianggap menjadi bagian dari keluarga kerajaan. Akan tetapi, baginda raja tetap memperbolehkannya tinggal di lingkungan istana.
Kedudukannya mulai berubah setelah kematian kakaknya, yakni Pangeran Elenio yang asli--dengan kasus kematian yang sama anehnya seperti yang dialami kesatria pribadinya sebelum itu. Membuat dia mendapat hak khusus dari baginda raja untuk menempati posisi kakak lelakinya sebagai pangeran.
"Omong-omong, Darren, kau itu masih memiliki hubungan darah dengan Marquis Norville, bukan?" Bersamaan dengan berembusnya angin yang berhasil membuat helai-helai hijau miliknya melambai dengan indah, suara yang berisikan pertanyaan itu terdengar.
Tidak ada nada amarah dalam setiap kata yang diungkapkannya saat ini, berbanding terbalik dengan yang tadi. Mengisyaratkan bahwa dia telah benar-benar memaafkan kesalahanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Kisah Dusta
Random[Kumpulan Cerpen] _____ Baca saja. Lapak ini isinya penuh dengan cerpen yang pernah kutulis, genre dan temanya pun berbeda di setiap cerpen. Tidak ada cerita bersambung di sini. Enjoy!